LANDAK – Kejaksaan Negeri Landak melaksanakan donor darah massal dalam rangkaian peringatan hari lahir Kejaksaan Republik Indonesia ke-80, di Aula Kantor Kejaksaan Negeri Landak. Kamis, 28 Agustus 2025, pagi.
Tidak hanya diikuti oleh jajaran pegawai Kejaksaan Negeri Landak, aksi donor darah yang menggandeng PMI Landak ini juga melibatkan personel TNI dan Polri yang turut hadir mendonorkan darahnya.
Kepala Kejaksaan Negeri Landak, Muhammad Ruslan, menyampaikan kegiatan donor darah ini diharapkan bisa menguatkan rasa perdaudaraan dan tolong menolong antar sesama.
“Donor darah ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan kemanusiaan khususnya bagi yang membutuhkan,” tuturnya.
Kegiatan ini juga diharapkan bisa mempererat hubungan Kejaksaan dengan masyarakat. Karena Kejaksaan harus selalu mejalin hubungan baik dengan masyarakat, khususnya dalam penegakkan hukum.
“Semoga kegiatan donor darah ini dapat berlangsung dengan baik, aman dan sekali lagi dapat memenuhi kebutuhan darah oleh masyarakat,” katanya.
Kejaksaan Negeri Landak dikatakannya juga sengaja mengundang instansi luar untuk ikut mendonorkan darah, demi memperkuat hubungan silaturahmi antara Kejaksaan dengan instansi lain di Landak.
“Yang kedua juga membantu PMI untuk bank darah, apabila ada masyarakat yang membutuhkan darah di PMI. Salah satu tujuan kami supaya dapat bermanfaat khususnya di Kabupaten Landak,” imbuhnya.
Pihaknya juga turut mewajibkan seluruh pegawai yang memenuhi syarat kesehatan, untuk mendonorkan darahnya.
Sementara Kepala Markas PMI Landak, Nur Rahmat Wibowo, mengapresiasi kegiatan donor darah massal yang dilakukan oleh Kejari Landak.
“Tentunya kegiatan seperti ini sangat bermanfaat sekali demi pemenuhan stok kebutuhan darah yang sangat kita perlukan. Karena kebutuhan darah ini akan gunakan untuk mengobati pasien-pasien kita yang membutuhkan darah, seperti pasien-pasien yang akan melahirkan, operasi, maupun pasien yang memiliki penyakit kronik yang berhubungan dengan kekurangan darah,” ujarnya.
Untuk kebutuhan darah di RSUD Kabupaten Landak saat ini mencapai 200 sampai 250 kantong per bulan. Sementara ketercapaian kebutuhan baru bisa memenuhi 80 hingga 90 persen.
“Jadi memang belum bisa secara optimal apa yang kita perlukan,” jelasnya.
Untuk itu menurutnya perlu peningkatan kesadaran masyarakat untuk secara sukarela berkala mendonorkan darahnya. Sebab saat ini pemenuhan kebutuhan darah paling banyak dari pendonor darah pengganti atau keluarga pasien.
Dia berharap partisipasi aktif masyarakat untuk rutin mendonorkan darah, termasuk partisipasi aktif dari berbaga komunitas, perusahaan maupun lembaga, agar membuat kegiatan-kegiatan untuk menggalang aksi donor darah massal.