Ekonomi

Pendapatan Negara di Kalbar Rp7,64 Triliun, DJPb Kalbar Klaim Belanja Negara Tepat Sasaran

×

Pendapatan Negara di Kalbar Rp7,64 Triliun, DJPb Kalbar Klaim Belanja Negara Tepat Sasaran

Sebarkan artikel ini
Foto bersama bedah APBN KiTa edisi September di Kantor DJPb Kalbar, Jalan KS Tubun, Kamis 2 Oktober 2025. (Maskartini)

AKSARALOKA.COM, PONTIANAK – Kementerian Keuangan melalui Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kalimantan Barat bersama Kemenkeu Kalbar menggelar konferensi pers APBN KiTa edisi September di Kantor DJPb Kalbar, Jalan KS Tubun, Kamis 2 Oktober 2025.

Kepala Kanwil DJPb Kalbar Rahmat Mulyono mengatakan perkembangan ekonomi regional Kalimantan Barat menunjukkan arah positif. Ia juga memaparkan kinerja pelaksanaan APBN hingga 31 Agustus 2025 yang tetap optimal di tengah kontraksi pendapatan.

“Total pendapatan negara di Kalbar mencapai Rp7,64 triliun, terkontraksi tipis 0,54% (yoy). Sementara belanja negara mencapai Rp18,59 triliun, turun 8,84% (yoy). Meski mengalami kontraksi, belanja mampu dikelola lebih efektif dan efisien, menunjukkan kemampuan fiskal yang adaptif menghadapi dinamika ekonomi,” ujarnya Kamis 2 Oktober 2025.

Ia mengatakan penerimaan pajak tercatat Rp6,15 triliun atau 54,74% dari target, dengan kontraksi 5,04% akibat kebijakan penyesuaian lokasi NPWP. Bea dan Cukai justru melesat, dengan realisasi Rp419,54 miliar (157,79% dari target), tumbuh 120,02% (yoy).

Lonjakan ditopang oleh Bea Keluar CPO yang naik 328,03% serta bertambahnya pabrik rokok baru. PNBP juga menunjukkan tren positif, mencapai 98,95% dari target, terutama dari Pendapatan BLU (tumbuh 10,27%) dan PNBP Lainnya (4,18%). Optimalisasi aset negara (BMN idle) menjadi salah satu faktor kunci peningkatan.

Rahmat mengatakan belanja negara kini dikelola semakin tepat sasaran untuk mendukung perekonomian daerah.

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat tercatat Rp4,95 triliun (50,09% dari pagu) dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp13,64 triliun (61,67% dari pagu).

“TKD memperkuat fiskal daerah, dengan APBD konsolidasi mencatat pendapatan Rp15,29 triliun dan belanja Rp12,29 triliun, menghasilkan surplus Rp2,99 triliun,” ujarnya.

Sementara ekonomi Kalbar kata Rahmat tumbuh 5,59% (yoy) pada triwulan II-2025, dengan inflasi 2,13% dan deflasi bulanan 0,26%. Indikator sosial juga menunjukkan tren positif, angka kemiskinan 6,16% lebih rendah dari nasional dan pengangguran di angka 4,23%.

“Gini Ratio kita 0,316, perdagangan luar negeri juga surplus 96,35 juta dolar AS mencerminkan daya saing ekspor yang kuat. Sementara itu, Nilai Tukar Petani (NTP) mencapai 167,85 (tertinggi di Kalimantan), menunjukkan kesejahteraan petani meningkat,” ujarnya.