banner 468x60
Info Ketapang

Theo Bernadhi Dorong Mahasiswa KPI Kuasai Literasi Media dan Etika Jurnalistik

×

Theo Bernadhi Dorong Mahasiswa KPI Kuasai Literasi Media dan Etika Jurnalistik

Sebarkan artikel ini

KETAPANG – Ketua Aliansi Jurnalis Ketapang (AJK) Theo Bernadhi menjadi pemateri dalam kuliah umum Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Haudl Ketapang yang digelar di Café Seko, Selasa, 4 November 2025.

Dengan tema “Peran Mahasiswa KPI sebagai Penggerak Literasi Media dan Informasi”, kegiatan ini disambut antusias puluhan mahasiswa dan dosen pembimbing.

Forum tersebut menjadi ruang diskusi penting untuk memperdalam pemahaman tentang dunia media sekaligus menegaskan urgensi etika jurnalistik di era digital.

Theo membawakan materi bertajuk “Etika dan Tantangan Jurnalistik di Era Media Digital”.

Ia menegaskan bahwa jurnalisme bukan sekadar menulis dan menyebar berita, melainkan juga tanggung jawab moral untuk menjaga akurasi, kejujuran, dan independensi informasi.

“Di era digital, tantangan jurnalis semakin berat. Kecepatan sering mengalahkan ketepatan. Karena itu, integritas dan pemahaman terhadap kode etik menjadi sangat penting,” ujarnya.

Theo juga menyoroti pergeseran pola konsumsi informasi di masyarakat yang kian cepat namun minim verifikasi.

Menurutnya, fenomena itu menjadi tantangan sekaligus peluang bagi generasi muda untuk memahami pentingnya literasi media.

“Jurnalis sejati bukan yang paling cepat memberitakan, tapi yang paling bertanggung jawab menyampaikan informasi,” tegasnya.

Ia mengingatkan pentingnya peran lembaga pendidikan dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berintegritas.

Kampus, kata dia, harus menjadi ruang lahirnya insan beretika karena etika adalah rujukan dalam setiap profesi.

Theo juga menyinggung praktik penyimpangan etik di dunia media, seperti menjadikan berita alat tawar atau memungut bayaran untuk menghapus berita dan hak jawab.

“Hak jawab wajib dipenuhi tanpa biaya. Jika disertai permintaan uang, itu sudah masuk ranah pidana,” ujarnya tegas.

Ketua AJK itu mengajak seluruh organisasi wartawan di Ketapang memperkuat fungsi edukasi bagi anggotanya, terutama di tengah derasnya arus informasi, hoaks, dan ujaran kebencian.

“Verifikasi Dewan Pers dan sertifikat UKW penting, tapi yang lebih penting adalah integritas pribadi. Kebebasan pers tidak boleh kebablasan,” katanya.

Menutup kuliah umum, Theo berpesan agar mahasiswa KPI terus belajar, adaptif terhadap perubahan zaman, namun tetap berpegang pada prinsip dasar jurnalistik.

“Menjadi bagian dari dunia media berarti siap bertanggung jawab. Mahasiswa KPI harus menjadi mata dan telinga masyarakat, menyuarakan kebenaran, dan menjaga etika di setiap langkah,” tutupnya.

Kegiatan di Café Seko ini menjadi bukti kolaborasi antara akademisi dan praktisi media dalam memperkuat budaya literasi di Kabupaten Ketapang.

Dari ruang diskusi seperti inilah diharapkan lahir generasi muda yang cerdas bermedia, beretika, dan berpihak pada kebenaran.