banner 468x60
Aksara Landak

Puluhan Pelajar di Ngabang Landak Diduga Keracunan Menu MBG

×

Puluhan Pelajar di Ngabang Landak Diduga Keracunan Menu MBG

Sebarkan artikel ini

LANDAK – Puluhan pelajar di Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, mengalami gejala muntah-muntah hingga diare dan dilarikan ke fasilitas kesehatan setelah sebelumnya mengonsumsi menu MBG. Rabu, 19 November 2025.

Dari pantauan hingga sekitar pukul 21.30 wib, selain dilarikan ke RSUD Landak menggunakan ambulans, para siswa yang sebagian besar merupakan perempuan murid dari SMA dan SMK Persekolahan Maniamas juga dirawat di Klinik Utama ST. Elisabeth Hungaria Ngabang.

Bahkan dari pantauan di lokasi klinik hingga malam hari, beberapa siswa masih tampak datang dengan diantar menggunakan kendaraan roda dua ke klinik dengan kondisi mual-mual.

Dari data sementara lebih dari 30 siswa yang dirawat baik di klinik maupun di RSUD Landak.

Karena kondisi banyaknya pelajar, dari lokasi klinik beberapa dibawa menggunakan ambulans ke RSUD Landak untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Salah seorang siswa kelas XI yang dirawat menceritakan bahwa bahwa dirinya mengalami gejala mual, pusing hingga muntah, setelah terakhir mengonsumsi menu MBG di sekolah.

“Mual, pusing, sama muntah. Terakhir makan MBG karena dari pagi ndak ada makan lain,” ucapnya.

Menu MBG yang disajikan tersebut menurutnya berupa soto dengan ayam suir, toge, termasuk tempe goreng yang datang ke sekolah sekitar pukul 10.00 wib lewat.

Diceritakannya bahwa saat dikonsumsi tidak ada yang aneh dari menu soto yang disajikan tersebut, baik dari aroma maupun rasa.

“Waktu dimakan ndak ada yang aneh, normal makanya dimakan. Tidak ada aroma yang aneh,” terangnya.

Dia juga menyebut bahwa sebagian besar pelajar yang dirawat merupakan perempuan, namun dari informasi rekan-rekannya beberapa pelajar laki-laki juga ada yang mengalami mual serta mulas.

“Karena yang cowok dari info di grup itu mereka ada yang makan hanya mual, mungkin karena mereka kuat,” imbuhnya.

Karena mengalami muntah-muntah, dirinya dilarikan ke klinik sekitar pukul 18.30 wib dan langsung mendapatkan perawatan berupa infus.

Sementara salah satu orang tua pelajar yang mengantarkan anaknya, menceritakan bahwa anaknya mulai mengalami muntah sejak sekitar pukul 14.00 wib.

“Muntah sampai 7 kali. Pokoknya sudah sampai tidak ada lagi yang bisa dimuntahkan. Diare juga, tapi tidak bisa BAB,” terangnya.

Akibatnya, dia mengaku sempat khawatir dan panik melihat kondisi anaknya tersebut.

“Sangat khawatirlah kita sebagai orang tua yang sudah mengurus dari kecil melihat kondisi seperti ini, kesal juga,” ucapnya.

Selain beberapa siswa yang masih harus mendapat perawatan lebih lanjut, ada juga siswa yang sudah diberi infus diperbolehkan pulang dari klinik karena kondisinya membaik.

Dari pantauan di lokasi, terlihat pula petugas yang mengumpulkan sampel-sampel untuk diperiksa.