banner 468x60
Mempawah

JARINGPEDAS Perkuat Pondasi Politik Petani Lokal di Mempawah

×

JARINGPEDAS Perkuat Pondasi Politik Petani Lokal di Mempawah

Sebarkan artikel ini

MEMPAWAH — Gemawan bersama kelompok petani lokal di Kabupaten Mempawah menggelar pelatihan advokasi untuk memperkuat pola pikir, kapasitas, dan daya tawar petani dalam memperjuangkan hak serta kepentingan mereka.

Kegiatan ini diikuti oleh petani dampingan Gemawan dan dilaksanakan pada Rabu (19/11/2025) di Kantor Desa Galang, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah.

Kepala Desa Galang, Rasidi, menyambut baik kegiatan tersebut. Ia menilai pemahaman advokasi menjadi bekal penting bagi petani dalam menghadapi berbagai persoalan di tingkat lokal.

“Saya selaku kepala desa dan tuan rumah kegiatan ini merasa bangga dan bahagia. Pelatihan ini membantu kami memahami langkah-langkah yang harus ditempuh ketika menghadapi persoalan di lapangan,” ujar Rasidi.

Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan gabungan kelompok tani dari 15 desa di Mempawah yang mewakili beragam komoditas pertanian.

Dalam kegiatan tersebut, peserta berdiskusi secara kelompok untuk memetakan persoalan yang dihadapi petani lokal dan mengelompokkan masalah berdasarkan kategori, seperti akses terhadap pupuk, harga hasil panen, hingga dukungan kebijakan daerah.

Fasilitator pelatihan, Lani Ardiansyah, mengajak peserta untuk mengidentifikasi masalah di masing-masing kelompok secara terstruktur.

“Bapak-ibu, saya sudah menyiapkan tabel pemetaan. Contohnya, jika masalahnya adalah sulit mendapatkan pupuk organik yang berkualitas dan terjangkau, maka kategorinya adalah input dan saprodi. Silakan jelaskan satu per satu sesuai komoditas masing-masing,” jelas Lani.

Selain pemetaan masalah, peserta juga diminta menentukan skor keberhasilan advokasi dengan rentang nilai 1–10, kemudian membahas hasilnya dalam kelompok.

“Silakan diskusikan skor ini bersama kelompok agar kita dapat memetakan potensi keberhasilan langkah advokasi yang akan ditempuh,” tambah Ucup, sapaan akrab Lani Ardiansyah.

Dalam sesi simulasi, peserta memainkan berbagai peran seperti wartawan, kepala dinas, pengusaha, petani, dan anggota dewan. Latihan ini menggambarkan dinamika politik yang sering dihadapi petani, di mana kekuatan modal, birokrasi, dan kepentingan elit kerap bersinggungan dengan kebutuhan mereka.

Simulasi ini juga menjadi sarana pembelajaran agar petani mampu memahami posisi dan strategi dalam memperjuangkan hak serta kebijakan yang berpihak kepada mereka.

Di akhir kegiatan, tim Gemawan bersama peserta menyusun simpulan dari hasil diskusi kelompok. Sebagai langkah tindak lanjut, perwakilan petani akan dipersiapkan untuk melakukan audiensi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Mempawah.

Audiensi ini bertujuan membawa hasil pemetaan masalah serta menyampaikan tuntutan agar kebijakan daerah lebih berpihak kepada petani dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi sempit.

Gemawan menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar forum belajar, tetapi juga bagian dari upaya membangun kesadaran politik petani.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman bahwa petani bukan hanya penghasil pangan, melainkan juga warga negara yang memiliki hak untuk mengawal kebijakan publik dan memperjuangkan ruang hidupnya.