Popularitas durian lokal asal Jemongko dan Balai Karangan, Kabupaten Sanggau, terus menanjak dan menjadi primadona wisata kuliner di Kalimantan Barat. Kehadirannya di Pontianak melalui lapak Buah BK selalu menarik perhatian pecinta durian, sekaligus menjadi etalase potensi buah unggulan daerah.
Penggiat durian Kalbar, Edy Hartono, mengatakan setiap hari pihaknya menyiapkan pasokan durian dalam jumlah besar untuk memenuhi tingginya permintaan pasar. “Dalam sehari, stok yang kami siapkan berkisar 1.000 sampai 1.200 buah,” ujarnya pada Jumat 26 Desember 2025.
Seluruh durian tersebut berasal dari varietas lokal Jemongko dan Balai Karangan yang dikenal memiliki cita rasa kuat serta kualitas premium. Menurut Edy, proses seleksi durian dilakukan secara ketat, terutama untuk durian Balai Karangan. Hanya buah dengan kualitas terbaik yang dipasarkan.
“Kami tidak mengambil durian yang kualitasnya kurang. Standar mutu kami jaga agar konsumen puas,” katanya.
Ia menjelaskan, kawasan penghasil durian Jemongko dan Balai Karangan berada di satu hamparan wilayah yang sama, yakni sekitar Sungai Sekayam. Jemongko sendiri merupakan nama dusun di Balai Karangan pada masa lalu dan kini lebih dikenal sebagai identitas durian unggulan.
“Ciri khasnya daging tebal dengan warna yang menarik,” tambah Edy.
Dari sisi harga, durian lokal ini ditawarkan dengan banderol yang bervariasi, mulai dari Rp25 ribu hingga Rp80 ribu per buah. Sementara durian Balai Karangan dijual dengan sistem per kilogram, yakni Rp60 ribu per kg.
Seluruh pasokan diperoleh langsung dari petani di Desa Jemongko dan wilayah sekitar Balai Karangan, melibatkan lebih dari 30 petani mitra dari puluhan desa.
Edy menuturkan, kualitas durian Balai Karangan tidak lepas dari proses eksplorasi panjang yang telah ia lakukan selama lebih dari dua dekade. Pengalaman tersebut membantunya memetakan titik-titik penghasil durian terbaik di wilayah Sanggau.
Kepercayaan konsumen juga diperkuat dengan adanya garansi tukar. Jika durian yang dibeli ditemukan mentah atau berulat, pembeli diperbolehkan menggantinya.
“Kami ingin pembeli merasa aman dan tidak kecewa,” tegas Edy.
Sementara itu, Owner Buah BK, Yenna, mengungkapkan lapak durian yang telah beroperasi selama lima tahun tersebut selalu ramai dikunjungi. Bahkan dalam satu musim, Buah BK mampu mengirim hingga 8.000 kotak durian ke berbagai daerah, termasuk Jakarta. “Biasanya sekitar 1.200 buah durian bisa habis hanya dalam waktu tiga jam,” ujarnya.
Yenna menambahkan, Buah BK buka setiap hari di Jalan Pancasila, Bazar Durian Buah Khatulistiwa, mulai pukul 15.00 WIB. Selain pembelian langsung, konsumen juga dapat memesan melalui admin Buah BK maupun layanan ojek daring. Keberadaan lapak ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan wisata kuliner sekaligus mengangkat durian lokal Kalimantan Barat ke pangsa pasar yang lebih luas.

















