AKSARALOKA.COM, PONTIANAK – Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat hadir di tengah-tengah Muhammad Ali mengalami katarak pada matanya yang menyebabkan penglihatannya kabur selama dua tahun dan membuatnya sulit beraktivitas.
Pria dengan status pekerjaan buruh ini menceritakan kerusakan matanya terjadi di sebelah kiri. Ali jelas tak punya modal untuk berobat. Apalagi, biaya operasi katarak sangat besar karena penghasilannya sangat lah pas-pasan.
“Biaya operasi cukup besar (Rp9-12 juta, red),” kata Ali di mana angka biaya ini diketahuinya setelah diberi tahu oleh dokter.
Mengetahui biaya cukup besar untuk pengobatan matanya itu, Ali memilih bertahan dengan keadaan. Hingga akhirnya ia mendapat kabar tentang kegiatan operasi katarak gratis yang digelar Kejati Kalbar. Ia pun bergegas mendaftarkan diri.
“Alhamdulillah saya bisa operasi,” ucap Ali.
Ali pun mengucapkan terima kasih kepada pihak Kejati. Sebab, kegiatan ini benar-benar bermanfaat bagi penderita katarak sepertinya, terlagi yang tidak memiliki biaya untuk berobat.
Kajati Kalbar, Masyhudi sendiri menyatakan bahwa kegiatan operasi katarak yang digelar pihaknya itu merupakan lanjutan dari program operasi terhadap 92 warga Kalbar.
“Kegiatan ini digelar sebagai bentuk kontribusi Kejati Kalbar kepada masyarakat. Sebab, banyak warga Kalbar yang menderita katarak. Namun, berada dalam kondisi ekonomi lemah,” ujar Kajati Kalbar.
“Sementara, dampak dari katarak telah membuat masyarakat tidak produktif menjalankan aktivitas. Untuk itulah, melalui kegiatan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat sehingga banyak warga yang sembuh dari katarak,” tuntas Kajati Kalbar.