PONTIANAK – Desa Kuala Karang yang terletak di Kecamatan Teluk Pakedai Kabupaten Kubu Raya terancam hilang pada 20 tahun akan datang.
Desa yang berhadapan langsung dengan Laut China Selatan itu sejak tahun 2020 dihantam bencana ombak dan banjir rob.
Banyak wacana yang dilakukan pemerintah pusat hingga pemerintah provinsi terkait penanganan desa yang dipimpin oleh Ibrahim MY tersebut. Namun hingga saat ini hasilnya nihil.
Desa tersebut hingga hari ini ketika bencana melanda hanya bisa pasrah, karena tak pernah ada penyelesaian atau penanganan konkrit dari pemerintah dalam mengantisipasi bencana yang tiga tahun terakhir dirasakan masyarakat Kuala Karang.
Diketahui jumlah penduduk desa Kuala Karang yakni sebanyak 1800 lebih dengan total sebanyak 465 KK. Di mana mata pencaharian masyarakat sebagai petani dan nelayan.
“Kondisi saat ini sudah terancam hilang akibat abrasi 3 tahun terakhir,”ujar Kepala Desa Kuala Karang, Ibrahim MY kepada wartawan.
Menurut Ibrahim, abrasi melanda desa yang dipimpinnya itu sekitar 3 tahun lalu, yakni 2020 hingga saat ini. Di mana pertahun abrasi bisa membuat desa kehilangan lahan sebanyak 3 sampai 40 meter.
“Sama juga di tahun 2021, namun yang terparah itu di tahun 2023, hampir 150 meter wilayah yang hilang akibat dari abrasi tersebut,”ungkap Ibrahim MY.
Selaku Kepala Desa Kuala Karang, Ibrahim sudah mengusulkan kepada Pemkab Kubu Raya dan Pemprov Kalbar hingga sampai ke Kementrian PUPR.
Saat itu, turun lah tanggu tim dari Jakarta melakukan design tanggul pemecah ombak, setelah didesaih. Tercatat kurang lebih 8000 meter yang akan dibangun tanggul.
“Hampir enam bulan design dikerjakan hingga akhirnya dapat total anggaran sekitar Rp846 miliar,”jelas Ibrahim MY.
Namun design yang dilakukan serta perhitungan anggaran yang dibutuhkan untuk membuat tanggul pemecah ombak tersebut, hingga saat ini tidak ada realisasi nya.
Selaku Kepala Desa, dirinya tidak mengetahui kenapa demikian. Namun yang jelas begitu selesai design timbul lah bencana banjir dan gelombang pasang rob yang melanda desanya.
Design pun dilakukan ulang, oleh alai Provinsi. Namun kali ini tidak seluas design yang pertama, melainkan 1200 meter saja, khusus untuk desa Kuala Karang dengan perhitungan anggaran Rp80 miliar.
“Design dan perhitungan anggaran yang dilakukan Balai Provinsi itu gagal juga,”beber Ibrahim.
Ibrahim selaku Kepala Desa pun berharap kepada seluruh pemerintah baik itu pemerintah pusat, provinsi maupun kubu raya untuk membangun tanggul pemecah ombak yang merupakan solusi dari abrasi yang terjadi tiga tahun terakhir tersebut.
“Kalau tidak ada inisiatif pemerintah, desa ini terancam hilang (Kuala Karang),”kata Ibrahim.
Kepada Gubernur Kalbar, Ibrahim meminta solusi secepat mungkin, karena ini yang dialami masyarakat. Di mana abrasi tidak hanya berdampak kepada rumah penduduk, melainkan membuat rusak fasilitas pelayanan pemerintah, seperti sekolah dan fasilitas kesehatan, bahkan membuat rusak sejumlah tempat ibadah.
“Tidak hanya relokasi, tetapi penanganan real dari pemerintah dengan membangun tanggul pecemah ombak lah yang dibutuhkan,”ucap Ibrahim.
Ia berujar “Gubernur Kalbar hingga hari ini belum ada respon, saya juga bingung. Karena ini bukan hanya masuk kategori bencana daerah melainkan bencana nasional. Harusnya Gubernur cepat tanggap,”.
Ia pun membenarkan, bantuan pemerintah memang ada, yakni berupa sembako.
“Bukannya tidak bersyukur, tetapi selain sembako itu, yang dibutuhkan adalah solusi. Jika tidak ada tanggul pemecah ombak, dalam 20 atau 30 tahun akan datang, desa ini terancam hilang dan tinggal nama bahkan terhapus dari peta Kubu Raya,”tegasnya.
Ditambahkannya, persoalan ini untuks egera ditindaklanjuti Gubernur Kalbar, karena untuk Desa menanganinya sangat tidak mungkin.
“Ini lah harapan kami kepad gubernur Kalbar, saya menyakini Gubernur mengetahui persoalan ini, saya berharap Gubernur tidak diam. Saya sudah bolak balik mengikuti rapat sselama tiga tahun, tapi tidak ada solusinya, perhatikan desa kami,”Tuntas Ibrahim MY.
valif pills cave – sinemet pill order sinemet 20mg online cheap
purchase modafinil online – purchase provigil sale lamivudine pill