AKSARALOKA.COM, SARAWAK-Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo direncanakan akan hadir pada kegiatan pelayanan alat kontrasepsi KB Metode Kontrasepi Jangka Panjang (MKJP) dan kegiatan sosialisasi pencegahan dan percepatan penurunan stunting bagi warga Kalimantan Barat di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia serta bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di perusahaan kelapa sawit di wilayah Sarawak Malaysia.
Untuk memantapkan rencana kegiatan tersebut, di fasilitasi oleh Konsulat Jendral RI (KJRI) Khucing pada Jumat 4 Agustus 2023, Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Pintauli Romangasi Siregar mendampingi Ketua Tim Kerja Integrasi Pelayanan KB Wilayah Tertinggal, Terpencil dan Perbatasan BKKBN RI Febriansyah, melakukan kunjungan ke perusahaan kelapa sawit Ladang Ladong yang merupakan tempat kegiatan pelayanan alat kontrasepsi KB bagi PMI yang bekerja di perusahaan sawit tesebut yang terletak di Semujah, Sarawak, Malaysia.
“Karena adanya berbagai pertimbangan kami ingin mengusulkan agar hari H jadwal kegiatan pelayanan KB dan sosialisasi yang semulaakan di laksanakan pada 8 Agustus 2023 dapat diundur,” ungkap Kaper BKKBN Pintauli Romangasi Siregar, dalam pertemuan tersebut di ruang Kantor Platantion Barhard Ladang Ladong, Sarawak.
Pinta mengatakan, usulan diundurnya kegiatan tersebut karena waktu persiapan yang mempet dam padatnya kegiatan di bulan Agustus, baik itu BKKBN,KJRI Khucing dan kemungkinan juga dari pihak perusahaan.
“Mudah-mudahan dengan penundaan itu, semua persiapan dapat dilakukan dengan baik dan di harapkan kegiatan bisa dihadiri oleh Konjen RI Kuching dan Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo, yang memang ingin sekali hadir dalam kegiatan tersebut,” ujar Pinta.
Sementara itu dari pihak Perusahaan Kelapa Sawit Ladang Ladong yang di wakili Assisten Manager Tradewinds Plantation Berhard Ladang Ladong, Aziz menyambut baik diundurkannya kegiatan tesebut.
“Sebenarnya kami sudah mempersiapkan semua keperluan untuk kegiatan pada tanggal 8 Agustus 2023. Tapi ada baiknya kegiatan itu kita undur sambil mencari hari dan tanggal baik untuk pelaksanaan di bulan September nanti. Usulan kami kalau bisa kegiatan dilaksanakan dari tanggal 7,8 atau 9 September 2023 saja. Kerena di hari dan tanggal tersebut pekerja kami bertepatan menerima gaji dan baisanya setelah gajian itu mereka libur,” terang Aziz.
Aziz menambahkan, selain tidak menggangu waktu kerja dia memastikan saat kegiatan dilaksanakan bertemapatn dengan penerimaan gaji, para karyawan (PMI) akan lebih banyak mau mengikuti kegiatan pelayanan KB dan sosialisasi tersebut.
“Namun kami mengumumkan kepada karyawan kami, dan sudah ada 50 sampai 90 orang (PMI) yang menyatakan bersedia untuk mengikuti kegiatan pelayanan KB dan sosialisasi. Sementara untuk PMI yang bekerja di ladang kami ini kebanyakan perempuan di bandingkan laki-laki,” ujarnya.
Menurut Aziz, pihak perusahaan sangat mendukung adanya kegiatan seperti ini. Aziz berpendapat, dengan adanya kegiatan terutama pelayanan KB MKJP itu sangat membantu keluarga-keluarga yangmenjadi karyawan perusahaannya, untuk menekan angka atau menjarakan kelahiran anak-anaknya.
“Ini sangat membantu kami perusahaan, kalau boleh kegiatan pelayanan KB ini dapat rutin dilakukan. Sebab selama ini karyawan kami yang bekerja di Ladang Ladomg dan Semujah ini mengalami kesulitan jika ingin ber KB, situasi itu jelas membuat mereka memiliki banyak anak. Nah, anak-anak yang lahir dan besar di ladang kami ini pastinya akan menimbulkan masalah, terutama tentang dokumen surat-menyurat seperti akte kelahiran, kewarga negaraaan dan sebagainya,” ujar Aziz.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Integrasi Pelayanan KB Wilayah Tertinggal, Terpencil dan Perbatasan BKKBN RI, Febriansyah usai pertemuan mengatakan, hasil koordinasi yang dilakukan BKKBN dengan pihak perusahaan Ladang Ladong akan secepatnya dilaporkan ke BKKBN pusat sepulangnya ke Jakarta.
“Hasil ini akan segera kami laporkan, mudah-mudahan bapak Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo tidak mendapat halangan dan dapat hadir di kegiatan pelayanan KB yang akan dilakukan untuk ke dua kalinya,” pungkas Febriansyah.