30 Ibu di Kubu Raya Percaya Mengunakan Alat Kontrasepsi KB MOW

KUBU RAYA – Sebanyak tiga puluh orang ibu rumah tangga sebagai akseptor Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Kubu Raya mempercayakan alat kontrasepsi KB jenis Metode Operasi Wanita (MOW).

Alat kontrasepsi KB jenis MOW ini merupakan tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur untuk mencegah pembuahan sel telur oleh sperma.

“Ke tiga puluh ibu-ibu ini mendapat pelayanan yang diadakan di Klinik Utama Sentosa di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya pada Selasa 15 Agustus 2023,” ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Kubu Raya, Dyah Tut Wuri Handayani.

Dyah mengungkapkan target peserta MOW sekitar tiga puluh akseptor. Meskipun jumlah akseptor MOW lebih sedikit, namun penggunaan kontrasepsi lain seperti IUD dan implan di Kubu Raya mencapai 100 persen.

“Dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah akseptor MOW di Kubu Raya hanya mencapai 50 persen, berbeda jauh dari penggunaan IUD dan implan. Namun, tahun ini kita berharap mencapai 100 persen,” ucap Dyah.

Dijelaskan metode kontrasepsi MOW adalah program untuk mencegah kehamilan dan ditujukan bagi ibu-ibu yang tidak ingin memiliki anak lagi.

“Peserta MOW bervariasi usianya, mulai dari 28 tahun hingga 40 tahun,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Badarul Muchtar, menjelaskan MOW merupakan cara efektif untuk mencegah kehamilan. Meskipun begitu, sistem reproduksi pasien tidak terganggu setelah MOW, hanya saja pasien tidak dapat melahirkan lagi.

“Metode lain memiliki tingkat kegagalan yang tinggi, maka kami merekomendasikan MOW bagi mereka yang tidak ingin memiliki anak lagi,” kata Badarul.

Namun, Badarul menekankan MOW tidak cocok untuk pasien yang masih ragu-ragu, karena pemulihan setelah MOW membutuhkan upaya yang signifikan. Kesiapan dan pikiran matang diperlukan sebelum menjalani MOW.

Respon (57)

Komentar ditutup.

error: Content is protected !!