Example 728x250
Kesehatan

Baduta Harus Diberi Asupan Gizi yang Baik Agar Tidak Stunting

×

Baduta Harus Diberi Asupan Gizi yang Baik Agar Tidak Stunting

Sebarkan artikel ini

AKSARALOKA.COM, SAMBAS-Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat Harisson, berharap kepada ibu-ibu untuk mempersiapkan generasi yang sehat dan tidak stunting. Untuk mempersiapkan tersebut yakni mulai dari remaja putri.

“Remaja putri harus sehat dan terpenuhi asupan gizinya, remaja putri tidak boleh anemia atau kekurangan darah. Untuk itu anak remaja putri di usia SMA ini harus diberikan tablet tambah darah,” ujarnya, pada kunjungannya di Posyandu Anda Dusun Tumok Desa Tumuk Manggis, Kecamatan Sambas Kabupaten Sambas, Selasa 21 November 2023.

Pada saatnya nanti, remaja putri setelah menikah dan kemudian hamil harus benar-benar dijaga gizi dan jangan sampai anemia.

“Sehingga pada saat anak yang dilahirkan menjadi anak yang sehat, karena ibunya sudah dalam keadaan sehat pada saat hamil. Tinggal kita caranya bagaimana baduta benar-benar memiliki gizi yang baik, sehingga tidak stunting,” jelasnya.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson, menjelaskan bahwa stunting tersebut kuncinya adalah pengetahuan ibu-ibu, yakni peningkatan pengetahuan ibu-ibu terhadap pola asuh tentang penanaman imunisasi, pemahaman pentingnya pemberian ASI.

“Bagaimana pemberian pemahaman dan pengertian ibu, apa saja yang harus diberikan kepada balita dan badutanya sehingga nantinya tumbuh cerdas,” ujarnya.

Harisson, kembali menjelaskan supaya anak tidak stunting harus diberi makanan bergizi, anak umur 0 sampai 6 bulan harus diberi ASI saja, tidak boleh diberi makanan yang lain.

Kemudian umur bayi 6 sampai 11 bulan dan seterusnya maka ASI tersebut sudah tidak cukup, harus diberi makanan pendamping ASI.

“Makanan pendamping ASI, supaya anak tidak stunting ada tiga yang harus kita berikan, pertama karbohidrat diambil dari bubur beras, kedua dari protein hewani seperti ikan, ayam, daging dan udang, dan ketiga adalah lemak, yang kita dapat dari minyak sayur, lemak daging, santan dan margarine diolah untuk dicampurkan ke makanan untuk bayi,” ujarnya.

Untuk itu kata Harisson, kepada ibu-ibu harus pahami asupan gizi karena yang untuk bayi mulai dari usia 6 bulan harus diberi protein hewani.

“Protein hewani yang paling muda diperoleh dari ikan, karena ini asupan gizi yang paling mudah di dapat dan paling penting untuk mencegah anak-anak tidak stunting, karena anak yang sudah lewat dari usia 2 tahun, sudah susah untuk meningkatkan kecerdasannya. Gizi makanan untuk anak mulai dari 0 sampai dengan 2 tahun harus terpernuhi ASI, karbohidrat, protein dan lemak,” ungkapnya.

Harisson juga menyampaikan kepada kader-kader Posyandu, ibu-ibu rumah tangga bahwa asupan gizi untuk bayi harus memiliki pengetahuan, karena ini menjadi PR (pekerja rumah. red) semuanya, agar tahun 2045 negara Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara yang lain.

“Berdasarkan prediksi dari Bank Dunia, dan ahli-ahli ekonomi dunia, ada 4 negara besar di dunia pada tahun 2045, pertama China, kedua, Amerika, ketiga India dan keempat adalah Indonesia, untuk itu ibu-ibu jangan terlena, kita berharap 2045 anak-anak kita menjadi pemimpin-pemimpin di perusahaan dunia, karena kita sudah mempersiapkan dari sekarang untuk menjadi anak yang cerdas dan sehat,” harapnya.

error: Content is protected !!