Kesehatan

Anggota Komisi IX DPR RI Minta BKKBN Beri Pemahaman Cegah Pernikahan Dini 

×

Anggota Komisi IX DPR RI Minta BKKBN Beri Pemahaman Cegah Pernikahan Dini 

Sebarkan artikel ini

AKSARALOKA.COM, PONTIANAK-Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin, minta kepada BKKBN bersama mitra terus memberikan pemahaman secara masif kepada masyarakat Kalimantan Barat, terlebih kepada pasangan muda untuk tidak melakukan pernikahan dini atau masih usia muda. Karena menurut Alifudin pernikahan usia dini itu salah satu penyebab stunting.

“Kami berharap kepada BKKBN dan mitra untuk memberikan penyuluhan agar tidak ada pernikahan dini, agar generasi muda dalam pernikahan benar-benar melakukan perencanaan, khususnya yang beragama Islam dibimbing supaya dapat membentuk keluarga yang sakinah, mawadah warohmah,” ungkap Alifudin saat hadir secara virtual dihadapan Kader BKB pada kegiatan peningkatan kapasitas bagi kader BKB, dalam rangka penurunan stunting melalui sistem pemantauan tumbuh kembang anak di Orchardz Pontianak, Selasa 28 November 2023.

Alifudin mengatakan sudah semestinya persiapan pernikahan itu dengan perencanaan yang baik, diantaranya memahami nilai-nilai agama untuk mempersiapkan sebagai suami dan isteri.

“Insya Allah jika memiliki persiapan sempurna akan menjadi keluarga yang akan melahirkan bayi-bayi yang sehat dan cerdas,” ujarnya.

Alifudin mengungkapkan khusus pada saat kehamilan, pasangan suami istri jangan sampai terjadi kekerasan atau marah, terutama suami terhadap istri karena akan berpengaruh pada janin dalam kandungan istri.

Semuanya itu sekaligus untuk mencegah stunting, karena untuk mengantisipasi stunting ada tiga pendekatan, yaitu pendampingan remaja sebelum menikah, pendampingan ketika sedang hamil dan pendampingan saat bayi lahir hingga meninginjak usia dua tahun.

“Kami apresiasi BKKBN yang memiliki tugas mulai dari sebelum menikah, hamil, melahirkan bayi, bahkan sampai lansia pun diurus, melalui Bina Keluarga Balita (BKB),” ujarnya.

Alifudin optimis dengan memperhatikan dan paham pentingnya persiapan remaja dan pranikah hingga berkeluarga dan hamil, dapat melahirkan generasi yang sehat, kuat, cerdas sebagaimana yang menjadi harapan bangsa.

“Kita harus memperhatikan kesehatan, untuk itu mari kita bersama-sama mencegah dan menurunkan angka stunting, mensukseskan program pemerintah, agar generasi emas yang akan kita harapkan nanti pada tahun 2025 akan terwujud,” harapnya.

Sementara itu Ketua panitia peningkatan kapasitas bagi kader BKB, Elsi mengatakan tujuan dari kegiatan peningkatan kapasitas bagi Kader BKB adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan para kader BKB serta para orang tua dalam pengasuhan dan tumbuh kembang anak dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kalimantan Barat.

“Kita berharap melalui kegiatan ini, para kader BKB setelah mendapatkan materi bisa melaksanakan pertemuan sesuai dengan materi dan tahapan kegiatan yang pernah diterima, kemudian kader BKB ini bisa memotivasi seluruh orang tua di wilayah lingkunganya untuk merujuk anak yang mengalami masalah tentang tumbuh kembang anaknya,” ujarnya.

Elsi yang juga Ketua Pokja KSPK BKKBN Kalbar mengatakan BKB adalah ujung tombak BKKBN dilapangan dan kader BKB perannya sangat penting.

“Untuk itu bentuk kepedulian kita kepada BKB, yakni dengan melakukan peningkatan kapasitas bagi kader BKB melalui kegiatan yang dilaksanakan ini,” ujarnya.

Elsi mengungkapkan dalam satu bulan ini, BKKBN telah melakukan kelas penghasuhan kepada kader BKB di 14 kabupaten dan kota se Kalbar.

“BKB yang menjadi target sebanyak 500 BKB se Kalbar yang menjadi target kelas pengasuhan, yang out putnya adalah semua keluarga yang punya baduta di Kalbar mengisi kartu tumbuh kembang anak,” katanya.

Elsi menambahkan peserta dalam kegiatan peningkatan kapasitas bagi kader BKB sebanyak 90 orang, terdiri dari kader BKB, Genre Kalbar dan Perwakilan BKKBN Kalbar.