61 Pengelola PIK R Mempawah Ikuti Peningkatan Fasilitator dan Konseling Sebaya

AKSARALOKA.COM, MEMPAWAH-Guna mencegah terjadinya kekerasan seksual pada remaja, sebanyak 61 pengelola Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R) yang terdiri dari seluruh anggota PIK Remaja yang ada di sekolah-sekolah di Kabupaten Mempawah, petugas Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), Forum GenRe mengikuti peningkatan sebagai fasilitator dan konseling remaja melalui kegiatan kegiatan workshop “Tentang Kita” dengan modul kekerasan seksual dan bullying di K Tamb Mempawah, dari tanggal 19 hingga 21 Desember 2023.

“Melalui kegiatan workshop ini kami dari pemerintah mengharapkan para remaja di Kabupaten Mempawah ini meningkatkan life skill mereka diantaranya yaitu bagaimana mengelola emosional dan berprilaku baik yang nantinya dapat di tularkan kepada sebanyak-banyaknya kaum remaja lain yang ada di Kabupaten Mempawah,” kata Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kabupaten Mempawah, Raja Fajar di Mempawah, Selasa 19 Desember 2023.

Fajar mengatakan, hingga saat ini prilaku menyimpang dari kaum remaja cukup tinggi. Sebagai fasilisator, seluruh peserta workshop ini dapat menyerap dan membekali diri dari ilmu-ilmu yang di berikan oleh para narasumber terutama terkait penanganan dan pencegahan terjadinya kekerasan seksual dan bullying di kalangan remaja.

“Kami berharap dalam tiga hari ini mereka ini terbekali dengan pendidikan dan mengendalikan emosi agar dapat mereka pakai saat menjadi agen konseling, kepada seluruh remaja paling tidak bagi teman-teman sebaya yang ada di sekeliling mereka sendiri,” ujar Raja.

Sementara itu, Widyaiswara Ahli Madya BKKBN Kalbar Pranowo Hadi, mengatakan dalam workshop “Tentang Kita” ini ada salah satu materi yang sangat diberikan kepada para peserta yaitu tentang bagaimana komunikasi yang baik antara orang tua yang memiliki anak remaja.

“Hal ini juga tidak bisa diabaikan untuk dapat di ketahui oleh para peserta bagaimana menjalin komunikasi baik antara orang tua dan anak. Karena hal itu akan mempengaruhi prilaku dan metal bagi kehidupan kaum remaja. Selain itu para remaja  ini juga harus bisa memilah kepada siapa mereka berkeluh kesah dan jangan sampai mereja curhat dengan orang yang salah,” ungkap Pranowo.

Untuk itu, melalui workshop ini kami mempersiapkan agar para peserta ini dapat menjadi agen pendidik sebaya yang memiliki bekal ilmu, terutama terkait persiapan menjalani kehidupan di masa akan datang.

“Mereka kami bekali dengan konsep kecakapan hidup menurut WHO, UNICEF dan UNESCO yang terdiri dari 10 jenis kecakapan yaitu mengenal diri sendiri, mengelola emosi, berpikir kritis, berpikir kreatif, pengambil keputusan, ketrampilan hubungan interpersonal, empati, ketrampilan komunikasi yang befektif, mengatasi stres dan pemecahan masalah,” ujar Pranowo.

Ia menambahkan, dengan memiliki dan menularkan kecakapan-kecakapan itu, di harapkan melalui remaja dan untuk remaja ini dapat mencegah kerusakan masalah depan remaja itu sendiri, karena salah pergaulan, nikah usia muda, hidup seks bebas serta minum minuman keras dan pengunaan narkoba.

“Untuk itu, tidak hanya cukup sampai pada kegiatan ini kami berharap nantinya para peserta membentuk pusat informasi dan konseling remaja dan Forum GenRe di sekolahnya masing-masing. Dan kami berharap kepada peserta nantinya untuk dapat sebanyak-banyaknya menularkan ilmu-ilmu yang sudah di dapat kepada teman-temannya,” pungkas Pranowo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!