AKSARALOKA.COM, KAPUAS HULU-Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan keluarga Berencana (BKKBN) Kalimantan Barat, Pintauli Romangasi Siregar mendorong para petugas Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) di seluruh wilayah Kalbar untuk secara proaktif merapat ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di wilayah kerjanya masing-masing.
“Sebagai pendamping para ibu hamil, ibu menyusui dan para ibu anak dibawah umur dua tahun, para petugas PKB dilapangan agar dapat lebih gencar mendampingi ibu-ibu tersebut serta mengarahkannya untuk rutin mendatangi Posyandu terdekat,” ujar Pinta.
Pinta mengatakan, para petugas PKB harus selalu hadir disetiap kegiatan Posyadu untuk berkolaborasi bersama Tim PKK dan pemerintahan setempat dalam upaya bersama pencegahan dan percepatan penurunan stunting.
“Tidak hanya proaktif hadir disetiap kegiatan Posyandu, para petugas PKB ini juga harus lebih kencang untuk menghimbau dan mengajak ibu-ibu untuk pemeriksaan kesehatan secara rutin pada setiap bulannya,” himbau Pinta.
Menurut Pinta dalam menangani stunting selain petugas PKB, BKKBN juga telah merekrut Tim Pendamping Keluarga, PLKB, P3K disetiap daerah di Kalbar.
Terhadap para petugas itu, Pinta berharap untuk dapat melakukan evaluasi data terutama terkait jumlah ibu hamil dan anak-anak terutama anak berumur di bawah dua tahun.
“Dari situ oleh para petugas ini melalui data yang akurat maka dapat di ketahui berapa jumlah ibu hamil dan anak-anak yang selalu hadir memeriksa tumbuh kembang dan kesehatan setiap bulannya di Posyandu tersebut. Kemudian kepada mereka yang tidak pernah datang ke Posyandu maka para PKB untuk dapat proaktif mengajak ibu-ibu ini mau datang ke Posyandu hingga memahami betapa pentingnya datang dan memeriksakan kesehatan dan tumbung kembang anak-anak di Posyandu,” papar Pinta.
Dia mengatakan di Posyandu dilakukan pemeriksaan kesehatan ibu-ibu hamil dan mengetahui kesehatan serta tumbuh kembang anak usia dibawah dua tahun. Tidak hanya itu, di Posyandu anak-anak menyusui usia enam bulan juga akan mendapat makanan tambahan atau makan pendamping ASI.
Semetara para ibu-ibunya akan mendapat edukasi dari petugas di Posyandu bagaimana memberikan asupan gizi yang baik kepada anak-anak.
Seperti edukasi yang di berikan oleh Pj Gubernur Kalbar dan Pj Ketua TP PKK Kalbar yaitu ibu-ibu harus memahami dan menerapkan pemberian makanan pendampingan ASI yang terdiri dari korbohidrat yang berasal dari tiga unsur, yaitu beras atau nasi, protein hewani dan lemak.
“Kami percaya dengan tercukupnya tiga unsur makanan bergizi itu terhadap setiap anak usia di bawah dua tahun, maka Kalbar dapat mencegah dan melakukan percepatan penurunan stunting yang di targetkan pemerintah sebesar 14 persen di akhir tahun 2024,” tutup Pinta.