2 Warga Jadi Korban Banjir, 29.371 Terdampak
AKSARALOKA.COM, MELAWI-Sekda Melawi, Drs. Paulus, mengatakan, hingga 13 Maret 2024, jumlah kepala keluarga terdampak banjir mencapai 7.964 KK, yang tersebar di lima kecamatan.
“Antara lain Kecamatan Nanga Pinoh 2.673 KK, Belimbing Hulu 115 KK, Pinoh Utara, 2.508 KK, Ella Hilir 662 KK dan Menukung 2006 KK, dengan jumlah Jiwa terdampak sebanyak 29.371 jiwa” kata Paulus, pada rapat Koordinasi Batingsor di Conventioan Hall Kantor Bupati Jumat (15/3) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP).
“Sementara kerusakan dan kerugian jalan aspal, cor blok cepat berlubang, selain itu terjadi pembusukan pada bagian tertentu dari bangunan, yang berbahan kayu baik itu bangunan tempat ibadah, masjid mushola, gereja, kantor balai desa, postu dan posyandu,” lanjut Paulus.
Sementara itu Deputi Bidang Logistik dan Peralatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) Lilik Kurniawan menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang terjadi di Kabupaten Melawi, apalagi dalam musibah tersebut ada korban jiwa dan ribuan orang terdampak.
“Di sinilah negara hadir, kami akan memberikan dukungan kepada BPBD, dana Siap Pakai untuk operasional darurat Rp 250 juta, kemudian untuk peralata dan logistic, Rp 2,2 miliar, ini termasuk untuk makanan siap saji, perahu karet dan lain sebagainya,” katanya.
Lilik mengatakan, penanganan yang diberikan oleh pemerintah tersebut sifatnya hanya sementara atau penanganan jangka pendek.
Maka dari itu dia mengharapkan kepada pemerintah daerah untuk membuat master plan dalam penanganan bencana banjir untuk jangka waktu yang panjang.
“Kalau penanangan darurat saja, saya pikir tidak akan efektif dan itu hanya dirasakan oleh masyarakat saat itu saja, apakah setiap tahun kita akan seperti ini, banjir inikan sudah terjadi hampir setiap tahun, tentu sudah tahu bagaimana penanganannya, dan apa langkah-langkahnya, saya berharap penanganan masalah bencana banjir ini juga masuk dalam RPJMD,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, sekda Melawi Paulus mengatakan, pihaknya sudah membuat perencanaan, dalam hal ini BPBD sehingga tahu langkah-langkah yang akan ditempuh,” kata Paulus.
Dia menambahkan, untuk penanganan jangka panjang ini, tentunya pemerintah daerah tidak bisa sendiri.
Dia menggambarkan untuk arus transportasi angkutan orang dan barang disaat musim banjir itu membutuhkan biaya yang besar.
“Untuk transportasi kita juga sudah usulkan kepada kementerian PU saat terjadi banjir besar di tahun lalu, sebab kementerian PU juga sudah datang kemari. Menurut analisisnya, jalan nasional itu paling tidak harus ditinggikan 1 sampai dengan 1,5 meter untuk arus mobilisasi arus orang dan barang,” katanya.
Saat disinggung apakah penanganan banjir ini sudah masuk dalam RPJMD Paulus mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyusun. Sehingga nantinya akan menjadi pedoman pemerintah dalam penanganan banjir jangka panjang.
Hadir dalam kegiatan tersebut, kepala BPBD Melawi, H. Arif Santoso, Unsur TNI, Polri, Para Camat, Para Relawan, TIMSAR dan juga masyarakat terdampak banjiir. Kegiatan dirangkai dengan penyerahan bantuan dari BNBP kepada BPBD dan juga masyarakat.