Aksaraloka.com, LANDAK-Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Iwan Setiawan, mengapresiasi keberhasilan personel Yonarmed 16/Tumbak Kaputing dan Yonarmed 10/Kostrad, selama 12 bulan bertugas sebagai Satgas Pamtas menjaga perbatasan RI-Malaysia.
Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI Iwan Setiawan mengungkapkan berbagai prestasi berhasil ditoreh Yonarmed 16/Tumbak Kaputing dan Yonarmed 10 Kostrad, saat memberi arahan dalam penyambutan dan upacara purna tugas di Mako Yonarmed 16/Tumbak Kaputing, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Rabu 12 Juni 2024, sore.
Barang bukti berupa ratusan pucuk senjata api rakitan berikut amunisi, turut ditampilkan dalam kegiatan ini.
“Mereka melaksanakan tugas selama satu tahun berhasil dan sukses, terbukti di depan kita ada 152 pucuk (senjata api rakitan) yang berhasil kita dapatkan, kemudian ada satu butir geranat nanas dan hampir 60 butir amunisi bomen,” ujar Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan.
Kedua Satgas Pamtas ini juga turut menggagalkan upaya penyelundupan dengan total 10.000 butir pil ekstasi serta hampir 150 kilogram narkotika jenis sabu.
Dari pengungkapan tersebut turut diamankan tersangka sebanyak 37 orang, dengan 9 orang warga negara Malaysia serta 28 warga negara Indonesia.
“Keberhasilan ini wujud dari kerja keras serta keberhasilan anggota di lapangan. Berikutnya mereka akan konsolidasi untuk siap melaksanakan tugas yang baru,” tambahnya.
Dari total pengungkapan tersebut, dengan 22 pos di perbatasan, Yonarmed 16/Tumbak Kaputing berhasil mengamankan 104 pucuk senjata api rakitan, berupa 95 pucuk senjata lantak dan 9 senjata boman termasuk dua kotak amunisi senjata boman.
Serta 14 kasus penyelundupan narkotika jenis sabu dengan total berat 49,170 Kg serta 10 butir pil ekstasi, dengan 16 tersangka warga negara Indonesia serta 7 warga negara asing asal Malaysia.
Yonarmed 16/Tumbak Kaputing juga menggagalkan penyelundupan 200 orang pekerja migran Indonesia non prosedural yang hendak ke Malaysia.
Pangdam menjelaskan, senjata-senjata api rakitan yang diamankan merupakan hasil penyerahan secara suka rela dari masyarakat, berkat komunikasi sosial dan kedekatan dengan masyarakat di perbatasan.
“Ini berkat komsos kreatif anggota, sehingga dengan kesadaran merasa sudah nyaman, sudah aman dan menyerahkan senjata dan menyerahkan senjatanya,” imbuhnya.
Sebagian senjata api tersebut menurutnya merupakan bekas PGRS Paraku, yang diserahkan ke anak cucunya dan kemudian kerap digunakan berburu.
Dengan keberhasilan dan prestasi tersebut, setidaknya 39 orang personel khususnya Yonarmed 16/Tumbak Kaputing mendapat penghargaan prioritas melanjutkan pendidikan.
“Jadi untuk Batalyon Armed 10/Kostrad dan Batalyon Armed 16/Tumbak Kaputing yang berhasil menangkap dan menggagalkan penyelundupan narkoba sabu itu mendapat penggargaan dari Bapak Kasad dan Panglima TNI. Kemudian dapat penghargaan untuk prioritas sekolah, baik yang Secaba, maupun Secapa termasuk Perwira-nya,” jelasnya.