KETAPANG – Bupati Ketapang Martin Rantan membuka resmi Kegiatan Napak Tilas Pemerintah Kabupaten Ketapang Tahun 2024, pada Senin (16/9/2024) Malam, bertempat di Balai Sungai Kedang Ketapang.
Pembukaan Napak Tilas ini ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Bupati Ketapang, Wakil Bupati Ketapang dan Forkopimda Ketapang.
Bupati dalam sambutannya mengatakan Napak tilas adalah suatu refleksi untuk mengingat kembali perjuangan para pahlawan yang sudah ikut dalam memperjuangkan NKRI dari penjajahan Belanda.
Lebih lanjut Ia menceritakan bahwa pada tahun 1914 terjadi pertempuran sengit dari daerah Pengatapan sampai daerah Pengancing.
Pada saat itu Belanda masuk melalui sungai pesaguan namun karena sungai pesaguan ada hambatan, jadi mereka melewati Sungai Pawan dan naik ke Muara Gerunggang datang ke Pengatapan dan sampai di Sungai Kedang.
“Melihat perjuangan tadi maka tidak salah kalau masyarakat Kabupaten Ketapang kita ajak untuk merefleksikan diri bahwa ketika saat itu perjuangan para pahlawan sangat berat untuk mencapai kemerdekaan,” ujarnya.
Oleh karena itu lanjut Bupati, kita saat ini tinggal mengisi pembangunan saja. Bagaimana mencoba supaya ada perbandingan perjuangan masa lalu dan perjuangan masa sekarang.
“Disamping melakukan Napak Tilas, kita juga bisa melihat pembangunan yang ada di Kabupaten ketapang baik dibangun oleh dana-dana Pemerintah maupun kerjasama dengan program CSR,” ucapnya.
Selain itu menurut Bupati, membangun daerah itu bukan hanya membangun fisik seperti jalan, jembatan, gedung dan sebagainya, tetapi pembangunan manusia itu sangat penting dengan cara-cara seperti ini.
“Kalau hanya membangun fisik tetapi pembangunan non fisik tidak dilakukan maka tidak ada keseimbangan,” ujar Bupati.
Bupati dalam kesempatan tersebut juga berharap kegiatan Napak Tilas ini bisa diteruskan ditahun depan.
“Siapapun yang jadi Bupati kedepan, bisa mengundang Saya untuk hadir dalam rangka melakukan napak tilas kembali,” harap Bupati.
Bupati juga berpesan pada akhir masa jabatannya, Kabupaten Ketapang harus harmonis dalam etnis dan agama.
“Jangan sampai gara-gara hanya Pilkada lalu hal yang menjadi ciri khas masyarakat Ketapang yang selalu harmonis dalam etnis dan agama itu tercerai beraikan,” tegasnya
“Tidak lama lagi kita akan melaksanakan Pilkada serentak. Semoga Pilkada ini dapat terlaksana dengan baik aman, sukses dan lancar, serta dijauhkan dari politik adu domba, politik identitas ras suku dan agama. Semoga masyarakat Ketapang semakin cerdas dalam menentukan pilihan,” pungkas Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Ketapang Junaidi Firrawan mengatakan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mengisi Napak Tilas tahun 2024 ini diawali dengan pembukaan Sepakbola memperebutkan Piala Bupati Ketapang.
Turnamen Bola Voly Kota Juang di Tumbang Titi, Senam Massal sekaligus HUT Koperasi ke-77 dan UMKM Nasional ke-8, Ketapang EXPO dan Bazar UMKM, Musik Pemuda, Lomba Joget Komando serta Lomba Pidato Bahasa Inggris.
“Kemudian rangkaian Napak Tilas tersebut diisi juga ziarah kemakam raja-raja Tanjung Pura, Makam Panglima Tantemak, Makam Uti Usman, ziarah kemakam Kanduruhan Bajir dan ziarah kemakam Pangeran Iranata Desa Negeri Baru,” ujarnya.
Selain itu lanjutnya, dalam kegiatan napak tilas ini juga diberikan pelayanan kepada masyarakat berupa operasi pasar murah, pelayanan dan pengobatan gratis, pelayanan administrasi kependudukan serta bazar ekonomi kreatif yang dilaksanakan oleh perangkat Desa bekerjasama dengan perangkat daerah terkait.
“Kegiatan napak tilas ini juga akan diisi tema wisata yang dilaksanakan di Tumbang Titi diikuti pemuda pemudi, kegiatan Zoom Meeting CSR masing-masing perusahaan dipusatkan di Kecamatan Tumbang Titi dengan 8 titik venue yang tersebar di 20 Kecamatan, dan Upacara di Kota Juang Tumbang Titi, serta Festival Sungai Pawan yang berisi karnaval perahu hias,” jelas Kadisparbud ini.
Selanjutnya pada malam pembukaan Napak Tilas 2024, juga ditampilkan opera perang kedang yang mengkisahkan perjuangan pahlawan daerah Kabupaten Ketapang Uti Usman, Panglima Tantemak, dan Kanduruhan Bajir melawan penjajahan Belanda dengan mengorbankan harta, nyawa bahkan keluarga.