banner 468x60
Peristiwa

Nyawa di Ujung Lumpur: Tiga Hari Pasien Kritis di Sintang Tertahan Karena Jalan Rusak

×

Nyawa di Ujung Lumpur: Tiga Hari Pasien Kritis di Sintang Tertahan Karena Jalan Rusak

Sebarkan artikel ini

SINTANG — Di tengah pelosok Kalimantan Barat, di antara lumpur dan jalanan yang hancur, sebuah perjuangan hidup terjadi.

Lepoi, warga Dusun Binda, Desa Kayu Dujung, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, harus menahan derita dalam kondisi kritis selama tiga hari karena jalan rusak parah yang menghalangi akses menuju fasilitas kesehatan.

Upaya membawa Lepoi ke Puskesmas Merakai berubah menjadi perjuangan panjang. Dalam video yang beredar, terlihat betapa warga harus bergotong-royong melewati jalan berlumpur, berlubang, dan nyaris tak bisa dilalui kendaraan.

Mobil yang membawa Lepoi beberapa kali terperosok, terjebak lumpur, hingga membuat perjalanan yang mestinya singkat menjadi perjuangan berjam-jam tanpa kepastian.

Puluhan warga berusaha keras, bahu-membahu mendorong kendaraan, bertaruh dengan waktu dan tenaga, demi menyelamatkan satu nyawa.

“Kondisi jalan sangat memprihatinkan, apalagi kami bawa pasien dalam kondisi kritis,” kata Witno, salah satu keluarga pasien, dengan suara penuh kecemasan.

Peristiwa ini kembali membuka mata tentang kerasnya realitas yang dihadapi masyarakat di pelosok Kalimantan Barat. Infrastruktur yang rusak bukan hanya soal kenyamanan, tapi soal nyawa.

Akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan dasar lainnya menjadi taruhan.

Masyarakat Desa Kayu Dujung berharap pemerintah segera mengambil tindakan nyata. Mereka ingin memastikan bahwa tidak ada lagi nyawa yang harus dipertaruhkan hanya karena jalan yang tak kunjung diperbaiki.