KETAPANG – Dinamika suksesi di tubuh Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Ketapang mulai menghangat menjelang pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) VIII pada 26–27 Juli 2025.
Sejumlah nama mulai disebut sebagai kandidat kuat, salah satunya Fachrul Rizal.
Wakil Ketua GP Ansor Ketapang periode 2020–2024 itu menyatakan kesiapannya maju sebagai calon ketua jika mendapat mandat dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) tingkat kecamatan.
“Kalau PAC mendorong saya maju, saya siap. Ini bagian dari ikhtiar kolektif untuk melanjutkan perjuangan organisasi,” ujar Fachrul saat ditemui, Selasa, 22 Juli 2025.
Fachrul bukan nama baru di lingkungan NU Ketapang. Ia tercatat sebagai alumnus Magister Pendidikan IAIN Pontianak dan pernah menjabat Presiden Mahasiswa IAIN Pontianak pada 2014, mewakili lebih dari 5.000 mahasiswa.
Latar belakang pendidikannya dimulai dari Pondok Pesantren Darussalam Sengkubang—basis tradisi keislaman yang kuat.
Kini, ia aktif sebagai dosen di STAI Al-Haudl dan Kepala SMP Al-Jihad Ketapang. Ia juga pernah menerima Penghargaan Pemuda Pelopor Bidang Pendidikan dari Pemerintah Kabupaten Ketapang.
Selain itu, Fachrul pernah menjadi Ketua Panwascam dalam gelaran Pilpres, Pileg, dan Pilkada di Benua Kayong.
Fachrul menilai, tantangan Ansor ke depan tak cukup dijawab dengan slogan. Organisasi harus hadir sebagai kekuatan sosial yang nyata.
“Ansor tak boleh hanya jadi tempat kumpul-kumpul. Ia harus tampil sebagai aktor pembangunan yang progresif dan solutif,” katanya.
Menurutnya, organisasi butuh pemimpin yang mampu menyatukan, bukan sekadar mengarahkan.
Ia menekankan pentingnya kepemimpinan kolaboratif yang mampu menghidupkan semangat kader dan memanfaatkan potensi mereka secara maksimal.
Meski menyatakan siap maju, Fachrul tetap membuka ruang kompetisi. Ia justru mendorong kader-kader lain untuk ikut meramaikan bursa pencalonan.
“Banyak kader punya kapasitas. Pemilihan ini momentum untuk menyatukan semangat dan memperkuat barisan,” ucapnya.
Fachrul juga menegaskan komitmen GP Ansor sebagai bagian tak terpisahkan dari Nahdlatul Ulama. Menurutnya, Ansor harus berada di garda depan dalam mengawal kebijakan strategis dan program-program PCNU Ketapang.
“Ansor lahir dari rahim NU. Sudah semestinya ia menjadi pelaksana terdepan agenda-agenda keummatan dan kebangsaan,” tegasnya.