PONTIANAK — Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, melontarkan pantun yang berakhir dengan pernyataan mengejutkan: dirinya ingin menjadi gubernur Kalbar.
Alih-alih dianggap jenaka, pernyataan itu justru menuai kritik. Publik menilai, seorang wakil gubernur seharusnya fokus membantu gubernur menjalankan amanah, bukan sibuk membangun citra politik untuk kepentingan pribadi.
“Tak pantas seorang wakil gubernur bicara begitu. Dia kan masih menjabat, harusnya bekerja dulu untuk rakyat, bukan malah pasang mimpi di panggung,” kata Muhammad Ali, warga asal Melawi, kepada wartawan, Kamis (25/9/2015).
Nada serupa dilontarkan Adrianus, warga Kabupaten Landak.
Menurutnya, pantun Krisantus hanya memperlihatkan ambisi politik yang dibungkus humor.
“Kalau begini caranya, rakyat bisa menilai beliau lebih suka bermain kata ketimbang kerja nyata,” ujarnya.
Sejumlah pengamat menyebut, gaya berpantun itu hanyalah cara halus untuk melempar sinyal politik.
Publik pun kini bertanya-tanya, apakah ucapan tersebut hanya gurauan iseng atau justru strategi awal untuk menguji gelombang menuju kursi nomor satu di Kalbar.
Yang pasti, kata publik, pejabat semestinya menjaga etika politik dan menempatkan kata-kata dengan bijak. Karena bagi rakyat, yang paling ditunggu bukan pantun ambisi, melainkan kerja nyata.















