banner 468x60
Aksara Landak

HUT ARSADA ke-25, Bupati Karolin Dorong RSUD Landak Tingkatkan Profesionalisme dan Pelayanan

×

HUT ARSADA ke-25, Bupati Karolin Dorong RSUD Landak Tingkatkan Profesionalisme dan Pelayanan

Sebarkan artikel ini

LANDAK – Bupati Landak, Karolin Margret Natasa, membuka kegiatan donor darah masaal dalam peringatan ulang tahun Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (ARSADA) ke-25 di Aula RSUD Landak. Senin, 3 November 2025.

Kegiatan turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Landak, Direktur RSUD Landak, pengurus PMI Landak dan para pendonor, serta penerima penghargaan sebagai pendonor darah terbanyak.

“Selamat ulang tahun untuk ARSADA yang ke-25, harapan kami untuk Rumah Sakit Landak untuk terus meningkatkan profesionalismenya, terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Bupati Karolin, saat diwawancara.

Melalui Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (ARSADA) ini, Bupati Karolin berharap bisa menjadi forum dan  wadah komunikasi, koordinasi, serta forum berbagi pengalaman di berbagai tempat di Indonesia. Sehingga hal-hal yang baik bisa dicontoh untuk diterapkan di Kabupaten Landak.

Kedepan, menurutnya juga akan dilakukan penyesuaian regulasi dari pemerintah pusat. Sebab saat ini rumah sakit tidak lagi diklasifikasikan A, B, C dan D namun diklasifikasikan sesuai kompetensinya yakni madya, utama dan seterusnya.

“Dan memang jenis layanan yang harus dilengkapi juga semakin bertambah. Sesuai dengan kondisi kemampuan daerah, kami berupaya semaksimal mungkin,” imbuhnya.

Dengan kondisi tersebut, beberapa fasilitas pendukung pelayanan akan diupayakan kedepan. Diantaranya fasilitas unit cuci darah yang saat ini dalam proses, pelayanan jantung dan neurologi.

“Mudah-mudahan ini akan menambah lagi kompetensi yang dapat dilayani oleh Rumah Sakit Darah Kabupaten Landak,” jelasnya.

Terkait tenaga medis, menurut Karolin saat ini untuk tenaga perawat sudah sangat cukup. Namun beberapa jenis tenaga dokter spesialis yang masih diperlukan, yang menurutnya masih menjadi tantangan tersendiri oleh pemerintah daerah.

“Karena mencari yang mau bertugas di daerah memang agak sulit. Sekarang dengan efisiensi jika kita ingin menambah dokter spesialis tentu harus menyediakan alat. Kami masih sangat berharap sebenarnya dari pemerintah pusat. Jadi bantuan alat tergantung dari Kementerian Kesehatan,” ucapnya.

Bupati Karolin juga berharap, meskipun adanya efisiensi anggaran dari pemerintah pusat, namun pelayanan di bidang kesehatan tetap diutamakan.