AKSARALOKA.COM, PONTIANAK-Dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia 2023, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menargatkan dapat melayani alat kontrasepsi sebanyak 1,5 juta kepada peserta Akseptor di seluruh Indonesia.
“Kolaborasi pelayanan KB nusantara dalam percepatan penurunan stunting menjadi tajuk utama dalam peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia tahun ini. Hal tersebut menjadi komitmen nyata BKKBN bersama mitra untuk berupaya maksimal dalam percepatan penurunan stunting,” kata Deputi Bidang Advokasi, Pergerakan dan Informasi (ADPIN) BKKBN RI Sukaryo Teguh Santoso, Sabtu 30 September 2023.
Sukaryo mengatakan, peringatan Hari Kontrsepsi Sedunia di harapkan dapat jadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga yang baik dengan metode kontrasepsi.
“Berdasarkan data yang ada diseluruh Indonesia saat ini pasangan usia subur yang menggunakan kontrasepsi mencapai 59,4 persen. Lalu pada tahun ini angka tersebut ditargetkan meningkat menjadi 62,9 persen,” ungkapnya.
Maka untuk mencapai hal tersebut diperlukan adanya kerja keras sehingga cakupan penggunaan kontrasepsi bisa meningkat. Termasuk salah satunya lewat momentum peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 2023.
“Harus ada percepatan karena itu pada momentum hari kontrasepsi isunya peningkatan capaian dan akselerasi peningkatan cakupan pelayanan KB,” jelasnya.
Sukaryo menambahkan, program tersebut juga sejalan dengan upaya percepatan penurunan stunting. Kemudian penggunaan kontrasepsi juga bisa mengendalikan angka fertilitas yang tentu akan berpengaruh berbagai sektor. Misalnya pertumbuhan penduduk serta kualitas kesehatan ibu dan anak.
“Dalam kegiatan tahun ini berkolaborasi dengan semua pihak khususnya jajaran TNI, IBI serta pemerintah daerah, kita harapkan masyarakat akan lebih melek lagi termasuk pasangan usia subur,” harapnya.
Ditempat yang sama Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB BKKBN RI Martin Suanta mengungkapkan dalam peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 2023 ini pihaknya mempersiapkan berbagai rangkaian agenda. Terutama pelayanan KB yang mentargetkan 1,5 juta akseptor diseluruh wilayah Indonesia. BKKBN menggandeng sejumlah pihak misalnya Tentara Nasional Indonesia (TNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan pemerintah daerah.
“Dengan kolaborasi dari semua pihak diharapkan agar pelayanan serentak bisa mencapai 1,5 juta akseptor,” kata Martin.
Martin menambahkan tujuan utama peringatan Hari Kontrasepsi tersebut yakni mensosialisasikan pentingnya program KB dan perencanaan keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting bagi masyarakat luas.
Maka untuk mencapai hal tersebut disusun berbagai agenda salah satunya pekan pelayanan pelayanan KB serentak seluruh Indonesia.
“Untuk pekan pelayanan KB akan dilakukan serentak mulai 26 September, kita optimis target 1,5 juta pelayanan KB nasional bisa tercapai,” ucapnya.
Martin menyebutkan dalam agenda peringatan Hari Kontrasepsi juga akan dilakukan berbagai seminar. Kemudian pada 10 Oktober akan ditutup dengan pemberian penghargaan kepada pihak-pihak yang turut mensukseskan rangkaian kegiatan tersebut.
“Kita sama sama berharap didalam kolaborasi pelayanan KB nusantara ini dapat berjalan lancar,” ujar Martin.