banner 468x60
Peristiwa

Soal Bus Kehabisan Bahan Bakar, Perum Damri Pastikan Tak Terulang

×

Soal Bus Kehabisan Bahan Bakar, Perum Damri Pastikan Tak Terulang

Sebarkan artikel ini

PONTIANAK – Manager Usaha Perum Damri Cabang Pontianak A Bukhari memastikan melakukan penyelidikan internal terkait bus kehabisan bahan bakar di Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar).

Bukhari menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan dan memastikan segera meningkatkan pelayanan.

Bukhari juga memastikan, kejadian serupa tidak bakal terulang kembali.

“Kejadian kemarin masih kita masih dalami, karena banyak faktor terkait dengan bud yang cukup boros ketika beroprasi, mulai dari cara pembawaan pengemudi dan medan jalan, dan sebagainya,” kata Bukhari, Selasa (9/1/2024).

Menurut Bukhari, peristiwa bus kehabisan bahan bakar di perjalanan baru pertamakali terjadi.

Karena pada dasarnya, manajemen telah memperhitungkan berapa banyak bahan bakar terpakai dalam satu kali keberangkatan.

“Selain itu manajemen tidak pernah melakukan pelarangan terkait pengisian bagan bakar,” ujar Bukhari.

Sebelumnya,  sebuah bus Damri dari Kabupaten Sintang ke Kota Pontianak mogok atau mati mesin di Jalan Trans Kalimantan, Simpang Pak Mawam, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Senin (8/1/2024) sore.

Belakangan diketahui, mobil bus yang membawa 34 penumpang tersebut kehabisan bahan bakar solar.

Kok bisa?

Sopir bus, Yanto mengatakan, saat akan berangkat dari Sintang pukul 10.15 WIB, dia sudah mengajukan penambahan bahan bakar kepada manajemen, namun ditolak.

Sementara itu, para penumpang mengaku kecewa dengan pelayanan bus tersebut.

“Tentu saja hal ini tidak boleh terjadi, bagaimana jika saat bus naik tanjakan tiba-tiba mogok, bisa berbahaya,” kata seorang penumpang.

Selain itu, akibat bus mogok tersebut, jadwal bus tiba tujuan pun berubah karena harus menunggu bahan bakar.

“Ini harus menunggu sopir nyari bahan bakar lagi,” ujarnya.