banner 468x60
UncategorizedPeristiwa

Musda HIPMI Kalbar Dinilai Tak Jelas: 14 BPC Desak BPP Turun Tangan

×

Musda HIPMI Kalbar Dinilai Tak Jelas: 14 BPC Desak BPP Turun Tangan

Sebarkan artikel ini

PONTIANAK – Sebanyak 14 Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dari kabupaten/kota se-Kalimantan Barat menyatakan kekecewaannya atas ketidakjelasan kelanjutan Musyawarah Daerah (Musda) HIPMI Kalbar yang digelar Sabtu, 17 Mei 2025.

Musda tersebut sebelumnya sempat dihentikan akibat kericuhan, yang dipicu oleh ketidakpuasan sejumlah BPC terhadap sikap Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Kalbar yang dinilai tidak mengakomodasi aspirasi mereka.

Ketua Umum BPC HIPMI Kabupaten Mempawah, Lukman Indra, menyesalkan tidak adanya informasi resmi terkait waktu dan tempat lanjutan forum tertinggi organisasi di tingkat provinsi itu.

“Saya datang membawa mandat penuh dari daerah untuk mengikuti Musda ini secara maksimal. Tapi sampai sekarang, ketika saya coba hubungi panitia, tidak ada jawaban yang jelas. Kami menuntut kejelasan atas apa yang sedang terjadi,” tegas Lukman.

Kekecewaan serupa disuarakan oleh seluruh perwakilan BPC yang hadir. Mereka menilai Organizing Committee (OC) dan Steering Committee (SC) tidak menunjukkan profesionalisme dan transparansi dalam menjalankan tugas.

Hingga Minggu (18/5/2025), tidak ada komunikasi resmi terkait kelanjutan forum. Para peserta yang telah datang dari berbagai daerah pun merasa terabaikan.

“Musda ini forum tertinggi dan penting bagi masa depan HIPMI Kalbar. Tapi kami justru disuguhi ketidakpastian. Ini sangat merugikan kami yang datang dari jauh demi menjalankan amanah organisasi,” kata Ketua Umum BPC HIPMI Sambas, Uray Elvin.

Ia mengungkapkan bahwa dirinya bersama rombongan masih menunggu kejelasan di lokasi awal pelaksanaan Musda, yakni Hotel Aston Pontianak.

“Kami dari Sambas sudah menginap dan menunggu. Tapi hingga kini belum ada kejelasan. Kami ingin segera kembali ke daerah dan melanjutkan aktivitas bisnis kami sebagai pengusaha muda,” lanjut Elvin.

Situasi ini mencerminkan keresahan serius di kalangan pengurus BPC. Mereka berharap Musda dilanjutkan dengan cara yang adil, demokratis, dan profesional demi menjaga kredibilitas organisasi.

Ketua Umum BPC HIPMI Kota Singkawang, Radit Toga, juga meminta dengan tegas agar panitia segera melanjutkan proses pleno.

“Kami para peserta sudah menunggu berhari-hari tanpa kejelasan. Jangan biarkan forum ini berlarut-larut tanpa arah. Segera lanjutkan pleno demi kelangsungan organisasi,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh pengurus BPC HIPMI Singkawang lainnya, Uray Rian Togarizki:

“Kami mendesak agar pleno Musda Kalbar segera dilanjutkan. Kawan-kawan kami masih bertahan di hotel menunggu kejelasan. Ini adalah tanggung jawab organisasi yang harus dihormati,” tegasnya.

Sebagai bentuk sikap kolektif, ke-14 BPC menyampaikan tiga tuntutan utama:

  1. Klarifikasi segera dari OC dan SC terkait waktu dan lokasi lanjutan Musda.
  2. Evaluasi kinerja panitia, yang dinilai mencederai marwah organisasi.
  3. Desakan kepada BPP HIPMI Pusat untuk mengambil alih pelaksanaan Musda jika tidak ada kejelasan dari BPD HIPMI Kalbar dalam waktu dekat.