PONTIANAK – Kopi liberika, salah satu komoditas khas Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, kembali menjadi fokus pengembangan.
Tim peneliti dari Program Studi Manajemen Informatika (MIF) Politeknik Negeri Sambas (Poltesa) melakukan penelitian lapangan di Desa Sempadian, Kecamatan Tekarang, untuk menggali potensi kopi liberika sekaligus memperkuat kontribusi Poltesa Liberica Research Center.
Kegiatan yang berlangsung pada 16 September 2025 itu dipimpin oleh Narti Prihartini bersama tim dosen Milda Surgani Firdania dan Fiqih Akbari.
Penelitian juga melibatkan mahasiswa dan alumni Program Studi Teknik Multimedia yang berperan dalam dokumentasi serta pengembangan ide dari sisi digital.
Menelusuri Kebun dan Berdialog dengan Warga
Penelitian dimulai dengan observasi ke kebun kopi liberika milik masyarakat. Tim meninjau proses penanaman, pemeliharaan, hingga pemanenan untuk mengidentifikasi tantangan serta merumuskan strategi pengembangan.
Selain observasi, tim juga berdialog dengan warga, termasuk pelaku UMKM lokal. Salah satunya adalah Dini, Ketua UMKM Creative Women Desa Sempadian.
Diskusi membahas kualitas biji kopi, pengolahan pascapanen, strategi pemasaran, hingga peluang inovasi produk turunan.
“Kehadiran tim dari Poltesa sangat kami apresiasi. Ini memberi semangat baru bagi kami untuk terus mengembangkan kopi liberika agar lebih dikenal luas,” ujar Dini.
Identitas Daerah yang Harus Dijaga
Sebagai salah satu jenis kopi langka yang hanya tumbuh di wilayah tertentu, kopi liberika memiliki aroma dan cita rasa khas. Sambas, dengan kondisi alamnya, menyimpan peluang besar menjadikan kopi ini sebagai identitas unggulan daerah.
Namun, tantangan masih ada. Pengetahuan petani terbatas, teknik pengolahan belum optimal, dan strategi pemasaran berbasis digital masih minim.
Di sinilah peran akademisi diperlukan untuk menghadirkan pendekatan ilmiah sekaligus solusi inovatif.
Ketua tim peneliti, Narti Prihartini, menegaskan riset ini tidak hanya untuk kepentingan akademis, melainkan juga membangun sinergi antara kampus, masyarakat, dan pelaku usaha.
“Poltesa memiliki komitmen kuat menjadikan kopi liberika sebagai kebanggaan Sambas. Melalui Poltesa Liberica Research Center, kami ingin menghadirkan solusi berbasis riset yang aplikatif bagi petani dan UMKM serta memperkuat branding kopi liberika ke tingkat nasional bahkan internasional,” ujarnya.
Peran Poltesa Liberica Research Center
Penelitian di Desa Sempadian menjadi bagian dari kontribusi berkelanjutan Poltesa Liberica Research Center, pusat riset yang fokus pada pengembangan kopi liberika dari berbagai aspek, mulai dari budidaya, pengolahan, pemasaran, hingga produk inovatif.
Dengan pendekatan holistik, pusat riset ini diharapkan mampu menjadikan Poltesa sebagai penggerak utama mendorong kopi liberika Sambas tampil di pasar global.
Sinergi untuk Masa Depan
Respons positif dari petani dan pelaku UMKM menunjukkan harapan besar terhadap keberlanjutan program ini.
Ke depan, kolaborasi antara kampus, mahasiswa, alumni, dan masyarakat akan dilanjutkan dalam bentuk pendampingan, pelatihan, serta riset lanjutan.
Luaran dari penelitian ini berupa konten multimedia untuk memperkenalkan potensi kopi liberika Sambas yang dapat dipantau melalui akun Instagram @plrcpoltesa.
Melalui sinergi itu, kopi liberika diharapkan tak sekadar menjadi komoditas lokal, tetapi juga simbol identitas daerah sekaligus sumber kesejahteraan masyarakat Sambas.