ForumPendidikan

Peringati Sumpah Pemuda, BEM Fisip Untan Selenggarakan FGD Bertajuk Pemuda Sebagai Pilar Peradaban Bangsa

×

Peringati Sumpah Pemuda, BEM Fisip Untan Selenggarakan FGD Bertajuk Pemuda Sebagai Pilar Peradaban Bangsa

Sebarkan artikel ini

“Menumbuhkan semangat kempudaan di lingkungan kapus, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianakmelakukan dialog kepemudaan yang menyoroti perilaku pemuda di masa kini pada jumat (28/10) sore”

AKSARALOKA.COM, PONTIANAK – Ketua BEM Fisip Untan Sahril Novian Pratama menyebut, peran pemuda sangat strategis sebagai generasi penerus bangsa, serta menjadi pilar peradaban dalam menghadapi Indonesia Emas mendatang.

“Di hari sumpah pemuda ini, bagaimana kita sebagai pemuda sampai lost identity dan melupakan sejarah pahlawan kita,” katanya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, menurutnya perlu sejumlah kesiapan terlebih masa transisi pasca pandemi Covid-19 yang mesti menjadi tantangan bagi setiap pemuda khususnya mahasiwa.

“Generasi muda banyak yang merasakan lost identity baik dari sopan santun dan etika. Sehingga tidak mencerminkan pemimpin di masa mendatang,” ucapnya.

Sebagai upaya menumbuhkan rasa cinta terhadap bangsa dimomen hari Sumpah Pemuda ini, Focus Group Discussion penting dilakukan guna memberikan arah pada pemuda kedepannya.

Selain itu FGD ini juga bertujuan sebagai upaya mengembalikan pemahaman terhada generasi-Z yang tidak jauh dari teknologi seolah sibuk dengan dirinya sendiri tanpa memperdulikan lingkungan sekitar mereka.

“Kami ingin mengubah karakter bangsa yang kami lihat sudah menurun,” tambahnya.

Sementara Firdaus Zar’in, Salah seorang narasumber dalam FGD ini mengatakan bahwa generasi muda saat ini telah terjadi pergeseran atau degradarsi kemunduran pola pikir. Bahkan ironisnya dilihat dari banyak kasus tidak sedikit apapun perihalnya selalu dikaitkan dengan ras.

“Ini penting kalau tidak akan tergerus oleh isu-isu yang memecahkan,” tuturnya.

Menjaga kerukunan menjadi sangat penting dikedepankan, mengingat baik  ditingkat pusat hingga daerah sedang panas-panasnya melakukan sosialisasi politik.

“Terlebih saat ini menjelang tahun politik,” katanya.

Firdaus Zar’in melihat jika pemuda di masa sekarang berbeda dengan dahulu, karna terpecah ada yang fokus belajar, ada yang menjadi aktivis dan ada yang menjadi peneliti.

“Harusnya bidang tersebut selaras, seperti kegiatan diskusi ini juga dapat berdampak pada mereka agar lebih berfikir dewasa dalam beroganisasi,” paparnya.

Dirinya berpesan kepada para generasi muda menghadapi indonesia emas agar dapat membaca situasi, berfikir kedepan dan dapat mengambil kesempatan di segala bidang atau diharapkan lebih aktif menghadapi era baru mendatang. (NAE)