AKSARALOKA.COM, KETAPANG – Seorang warga yang sedang memanen buah sawit, diduga ditembak oknum anggota Brimob suruhan salah satu perusahaan perkebunan sawit di Desa Kemuning Biutak, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Video viral yang beredar luas menampilkan seorang warga di Desa Kemuning Biutak, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Dalam video tersebut diduga warga menjadi sasaran penembakan oleh oknum anggota Brimob.
Menurut saksi mata, peristiwa yang terjadi pada Sabtu (28/5/2022) pukul 09.00 WIB itu berlokasi di areal kebun PT Eagle High Plantation (EHP) grup usaha PT Arttu Plantation (AP), di Desa Kemuning Biutak, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang.
Saat itu sejumlah warga tengah melakukan aktivitas memanen buah sawit di lahan berstatus SHM milik saudara Hendra Gunawan. Saat bersamaan pasukan Brimob yang sudah melakukan pengamanan di lapangan. Mencoba mengamankan situasi yang tidak kondusif.
Kapolres Ketapang AKBP Yani Permana yang dihubungi membenarkan peristiwa itu. Menurutnya anggota di lapangan sudah melakukan tugas sesuai SOP.
Dirinya juga mengakui, saat ini pihak kepolisian fokus terhadap penanganan korban yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Agoes Djam Ketapang.
Sementara itu Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, dalam peristiwa tersebut, ada dua warga terkena tembak peluru hampa, yakni Ji’i dan Suharjo.
“Salah satu warga Suharjo, merupakan tersangka kasus pencurian kelapa sawit dan masuk DPO, anggota kita melakukan langkah penegakan hukum karena melakukan perlawanan,” jelasnya.
Lanjut Jansen, pada Sabtu sekitar pukul 12.00 WIB sebanyak 17 personel pelayanan dan keamanan (Yankam) PT Arrtu Estate Kemuning bergerak menuju lahan blok K/L yang diklaim sepihak oleh Suharjo.
“Tiba di lokasi, terlihat sekitar 40 orang warga dipimpin Suharjo alias Ujang Halus sedang melakukan aktivitas panen kelapa sawit,” ujar Jansen.
Jansen mengklaim saat itu anggota telah melakukan imbauan agar jangan melakukan panen di wilayah perkebunan perusahaan dan meminta Suharjo menyerahkan diri, namun tidak diindahkan sehingga dilakukan penangkapan.
Saat dilakukan penangkapan dengan persuasif, Jansen menjelaskan keluarga Suharjo yang tidak terima bersama sejumlah warga mengeluarkan parang dan mengejar anggota.
“Anggota sudah mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak tiga kali, tetapi pelaku tidak mengindahkannya, sehingga dilakukan tembakan ke arah warga tersebut dan mengenai bagian punggung,” tutup Jansen.