AKSARALOKA.COM, PONTIANAK – Bappeda Kota Pontianak melalui bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) menjalin kerja sama peningkatan inovasi daerah dengan Inkubator Bisnis dan Teknologi (IBT) Universitas Tanjungpura lewat Klinik Inovasi Bersama ‘Kite Bise’. Klinik Inovasi ini akan jadi ruang kolaborasi dan pemantapan inovasi perangkat daerah Kota Pontianak dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Kepala Bidang Litbang Bappeda Kota Pontianak, Eko Prihandono menjelaskan Klinik Inovasi ini merupakan bentuk pembangunan pentahelix. Di mana perencanaan hingga pembangunan kota melibatkan unsur pemerintah, akademisi, komunitas, swasta dan media massa. Lewat kolaborasi ini, diharapkan inovasi yang dibuat pemerintah lebih tepat sasaran dan menjawab kebutuhan masyarakat.
“Muaranya tetap ada di pelayanan publik. Bagaimana inovasi OPD yang sudah ada atau muncul inovasi baru yang dari sisi akses, hasil dan dampaknya, benar-benar memudahkan masyarakat,” kata Eko Prihandono, Rabu (29/6)
Selain mengembangkan inovasi perangkat daerah, Bappeda Kota Pontianak juga berupaya menggandeng startup lokal dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Kedua hal tersebut merupakan objek kerja dari Inkubator Bisnis dan Teknologi (IBT) Untan.
“Kami juga menggandeng jurusan Informatika Fakultas Teknik Untan untuk mendukung hal ini,” katanya.
Eko Prihandono menjelaskan peningkatan inovasi daerah dan pembentukan ekosistem startup lokal menjadi fokus Pemkot Pontianak. Hal ini ditunjukkan lewat Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Kota Pontianak yang masuk 15 besar kota tingkat nasional dan Indeks Inovasi Daerah yang berada di kategori inovatif.
“Kami akan terus meningkatkan capaian ini sebagaimana arahan Bapak Wali Kota. Untuk Klinik Inovasi dalam waktu dekat kita akan mulai aksi dan kami berharap dukungan dari semua OPD di Pemkot Pontianak,” jelasnya.