Kurangnya PAD Pontianak Diselidiki Jaksa, Dewan: Harus Ada Ending, Jangan Tiba-tiba Senyap

PONTIANAK – Kurangnya pendapatan asli daerah (PAD) Kota Pontianak tengah diselidiki jaksa dengan memanggil dan memeriksa sebanyak 8 orang terkait.

Anggota DPRD Kota Pontianak Yandi meminta jaksa serius dan tetap komitmen atas pernyataan tersebut.

“Kami minta jaksa serius, kami akan terus mengawal dan memonitor perkembangan penyelidikan tersebut,” kata Yandi, Jumat (28/7/2023) pagi.

Terkhusus untuk reklame, Yandi meyakini dan mempercayai atas pernyataan Kajari Pontianak tersebut, bahwa memang ditemukan adanya dugaan-dugaan.

“Kami minta jika memang itu benar, ya ditindak, diproses. Kami juga meyakini ada sesuatu yang tidak beres, sehingga hal ini terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama (persoalan reklame,red),” kata Yandi.

Yandi juga mensuport atas langkah Kajari Pontianak, lantaran persoalan ini harus dibuka terang benderang. Sehingga akan diketahui apakah ada aspek kelalaian, atau ada unsur kesengajaan.

“Kami sudah mengawasi persoalan ini, kemudian kami sampaikan ke publik, dan sekarang ditindaklanjuti kejaksaan, jadi kami mendukung atas penyelidikan ini,” ujar Yandi.

Kendati demikian, Yandi tidak ingin Kajari hanya sekedar mengucapkan saja, melainkan endingnya harus ada.

“Ada pangkal, ada ujungnya, harus terang benderang, jangan sampai hilang di kemudian hari atau senyap begitu saja,” tegas Yandi.

Yandi berharap, publik ingin tahu akhir dari penyelidikan tersebut, kemudian Yandi juga meminta tidak tebang pilih dalam melakukan penindakan hukum atas penyelidikan yang dilakukan, khususnya persoalan reklame.

“Kami mengetahui , jangan sampai tidak tersentuh orang-orang yang memiliki power dan relasi. Jadi kami minta, jangan sampai menjadi bola liar, sehingga ini harus dilakukan kejaksaan sampai tuntas. Data sudah ada, informasinya sudah jelas. Kita tunggu saja,” tegas Yandi.