Example 728x250
Kesehatan

Murid SDN 55 Pontianak Ikuti Imunisasi Japanese Encephalitis

×

Murid SDN 55 Pontianak Ikuti Imunisasi Japanese Encephalitis

Sebarkan artikel ini

AKSARALOKA.COM, PONTIANAK-Para pelajar yang terdiri dari siswa dan siswi Sekolah Dasar (SD) Negeri 55 Pontianak Barat, Kalimantan Barat tampak atusias mengikuti kegiatan pemberian imunisasi Japanese Encephalitis(JE) gratis yang di laksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Pontianak di sekolah tersebut.

Kepala Sekolah SD Negeri 55 Pontianak Barat, Jahratan Nur mengatakan pihak sekolah sangat mengapresiasi sekali upaya pemerintah Kota Pontianak terutama dalam kegiatan imunisasi JE.

Dia menilai pentingnya imunisasi JE ini diharapkan dapat diikuti oleh 384 siswa dan siswi yang bersekolah di SD Negeri 55 Pontianak Barat ini.

“Namun dukungan para orang tua juga sangat kami perlukan, kami tidak memaksa para orang tua untuk mengijinkan anak-anaknya diimunisasi JE. Dan kepada anak-anak yang diijinkan oleh orang tuanya untukdi imunisasi tidak langsung,akan tetapi para siswa ini harus diperiksa dulu apakah bisa diimunisasi atau tidak,” kata Jahratan Nur.

Kemudian tambahnya, apa bila siswa tersebut dalam keadaan sakit maka vaksin yang akan di berikan di tunda dulu.

“Dan alhamdulillah dilihat dari kegiatan yang dilakukan saat ini, dengan kerelaan sendiri banyak orang tua murid kami yang juga antusias mengijinkan anak-anaknya untuk di imunisasi JE,” ujar Jahratan Nur.

Sementara itu, Anisa Insya dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak menjelaskan, pemberian suntik imunisasi JE ini tidak hanya di SD Negeri 55 Pontianak Barat saja, akan tetapi kegiatan ini juga di lakukan Posyandu, Puskesmas dan di sekolah-sekolah mulai dari tingkat TK, SD dan SMP sederajat di seluruh wilayah Kota Pontianak.

“Imunisasi JE ini sangat penting dilakukan dan mestinya harus di terima oleh warga Kalbar berumur 9 bulan hingga usia kurang dari 15 tahun. Dan ini, sesuai dengan surat edaran dari Gubernur Kalbar pada tanggal 30 Agustus 2023. Dimana, imunisasi JE ini di maksudkan untuk mencegah berjangkitnya penyakit Radang Otak akibat inveksi virus (ensefalitis virus) yang ditularkan dari gigitan nyamuk Culex yang terinfeksi virus JE,” kata Anisa Insya.

Anisa menjelaskan, hingga saat ini di beberapa daerah Kalbar akibat gigitan nyamuk Culex ini telah di temukan 30 kasus.

Memang di Kota Pontianak sendiri belum ditemukan kasus inveksi virus ensefalitis, akan tetapi Kota Pontianak perlu mengantisipasi sebab penderita penyakit ini dari beberapa daerah di Kalbar di rujuk berobatnya di Kota Pontianak.

“Karena hingga saat ini Rumah Sakit Rujukan untuk berobat penyakit ini hanya ada di Pontianak,” imbuh Anisa.

Anisa mengatakan, perlu diketahui virus JE ini di sebarkan oleh nyamuk Culex yang biasanya hinggap dan mengisap darah pada ternak, yang paling sering itu nyamuk ini hinggap pada babi ataupun hewan unggas air.

Walaupun sering hingga pada babi tapi tidak menutup kemungkinan juga pada hewan kambing,sapi dan anjing.

“Jadi penularannya itu dari nyamuk ke babi lalu menular ke manusia. kemudian penularan dari manusia ke manusia belum ada di temukan. Selain itu nyamuk Culex ini kembang biak dan bersarangnya bisa di mana saja pada air keruh dan kotor sekalipun, berbeda dengan nyamuk Aedes yang hanya mau bersarang di air bersih. Nyamuk Culex ini lebih ganas, untuk itu perlu kewaspadaan dan saat ini kita melakukan antisipasinya,” tutur Anisa.

Ia menambahkan, akibat dari tertularnya virus JE ini yaitu, penyakit ini menyarang pada syaraf dimana tanda-tandanya penderita tiba-tiba mengamalami demam panas dan bisa mengalami gannguan kesadarannya. Sementara bagipenderita penyakit ini kesembuhannya hanya 30 persen saja.

“Kebanyakan penderita penyakit ini meninggal dunia kalaupun sembuh akan meninggalkan gejala sisa seperti adanya kelainnya mental dan sering kejang pada penderita dan jarang penderita ini sampai sembuh total. Makanya kita di seluruh Kota Pontianak sejak tanggal 26 September telah melakukan imunisasi JE serentak melalui Posyandu, Puskesamas dan sekolahan mulai tingkat TK atau PAUD, SD dan SMP sederajat,” ujarnya.

“Dan untu terhindar dari penyakit berbahaya ini, Kami menghimbau agar seluruh masyarakat untuk dapat memanfaatkan imunisasi JE gratis ini, karena kalau mau dilakukan secara mandiri harga imunisasi JE ini berkisar Rp700 ribu hingga Rp800 ribu, itupun hanya tersedia di rumah sakit swastadan dokter spesialis anak,” tambahnya.

error: Content is protected !!