PONTIANAK – Kebersamaan dalam mencegah dan penurunan stunting, baik itu dari berbagai dinas maupun instansi di Kalimantan Barat dinilai sangat luar biasa oleh Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalbar, Pintauli Romangasi Siregar.
“Jadi sama dengan tahun-tahun sebelumnya, di dalam upaya kita mencegah dan mempercepat menurunkan angka stunting, kita harus meningkatkan konvergensi dan kolaborasi dengan seluruh dinas dan Instansi yang ada di Kalbar,” kata Kepala BKKBN Kalbar saat menggelar Rakerda Program Bangga Kencana dan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Hotel Aston Pontianak, Kamis 4 april 2024.
Pinta mengatakan, pada kesempatan Rakerda tersebut kebersamaan antar berbagai dinas dan instansi.
“Di Rakerda ini, ada dari Bappeda, Dinas Kesehatan kemudian ada Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) yang terkait pengawasan penggunaan keuangan di daerah. Kemudian ada juga dari TP PKK, IBI ini menurut saya sangat luar biasa, OPD KB nya semua lengkap disini,” kata Pinta.
Pinta menambahkan, dengan lengkapnya OPD KB dalam Rakerda ini menandakan diawal tahun 2024 ini sudah ada komitmen bersama untuk saling bahu membahu dan saling mengisi diantara dinas-dinas dan instansi-instansi yang ada di Kalbar.
“Memang kali ini kita baru berkumpul hanya ada empat dinas, namun hal itu dimaksudkan kita lebih fokus dalam pembahasan. Karena kami juga ingin berkolaborasi dari sisi anggaran dan dari sisi kegiatan di masing-masing dinas dan instansi. Dan hari ini dilanjutkan dengan Rakor TPPS yang di pimpin langsung oleh bapak Pj Gubernur, Horisson,” ungkap Pinta.
Kaper BKKBN Kalbar itu berharap, apa yang di bahas dan menjadi kebijakan dalam Rakerda program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting selama beberapa hari itu, bisa membuka peluang.
“Kan kita ini lebih banyak berbicara dari program Bangga Kencana nya. Pada saat kita menyampaikan bahwa program Bangga Kencana yang sudah kita jalankan seperti ini kemudian capaian nya sudah seperti ini. Lalu kita sampaikan juga anggaran yang ada, nah dengan kondisi yang telah jelas itu, kira-kira apa yang perlu kita kolaborasikan dengan dinas dan instansi sehingga pencapaian program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting lebih baik lagi di tahun 2024,” papar Pinta.
Pinta Bersukur hingga saat ini angka keluarga beresiko stunting di Kalbar itu mengalami penurunan.
Ia berharap hal itu harus terus dilakukan intervensi agar keluarga beresiko stunting dapat lepas dari stunting itu sendiri.
“Dan kita juga bersukur prevalensi stunting Kalbar diinformasikan, saat ini mengalami penurunan sebesar 3,3 persen, ini angka sementara. Dari 27,8 pesen angka stunting Kalbar turun. Posisi sementara sesuai dengan yang diumumkan bapak Wapres, angka stunting Kalbar menjadi 24,5 persen. Dan mudah-mudahan saat di umumkan secara resmi nanti angka tersebut dapat turun lagi,” tutup Pinta.