PONTIANAK – Ria Norsan menghadiri peresmian krematorium dan rumah abu Yayasan Bhakti Suci Pontianak, Jalan Khatulistiwa, Kecamatan Pontianak Utara, Kamis (26/9/2024).
Kehadiran Wakil Gubernur Kalbar periode 2018-2023 itu, sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan bidang kerohanian dalam hal ini sarana dan prasarana serta fasilitas keagamaan.
Menurut Norsan, langkah Yayasan Bhakti Suci ini patut dicontoh oleh masyarakat. Pasalnya, pembangunan ini tak membutuhkan waktu lama dan dikerjakan dengan kesungguhan.
“Kita di Kalbar harus mencontoh Yayasan Bhakti Suci. Mereka bangun ini dengan nilai Rp7 miliar ini hanya dengan sedikit orang. Kumpul-kumpul, pertemuan lalu selesai dibangun,” kata Norsan.
Norsan mengapresiasi kemauan serta pengorbanan anggota yayasan, dalam pembangunan krematorium yang diperuntukkan tak hanya bagi warga Tionghoa.
“Ini juga mengukuhkan persatuan dan kesatuan. Berkorban untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Mantan Bupati Mempawah ini, memuji gedung krematorium dan rumah abu yang dilengkapi fasilitas canggih. Serta memiliki teknologi tinggi yang memudahkan proses kremasi jenazah.
“Ini saya pikir yang tercanggih. Saya pernah lihat di Bali dan Sumatera belum secanggih ini. Tinggal tekan tombol, jenazah masuk dan sekejap dikremasi,” jelasnya.
Cagub Kalbar nomor urut 2 itu, memiliki tekad dalam visinya untuk memperhatikan sarana dan prasaran serta fasilitas keagamaan. Ini dilakukan guna meningkatkan pembangunan daerah di bidang kerohanian.
“Kalau ditakdirkan Allah pimpin Kalbar, prinsip saya akan adil dan damai. Adil bagi semua. Tak ada perbedaan suku, agama dan ras. Sehingga bisa merekatkan persatuan dan damai,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Bhakti Suci, Susanto Mulyawan Lim dalam sambutannya, mengapresiasi kehadiran Ria Norsan dan tamu undangan lainnya untuk ikut meresmikan krematorium tersebut.
Dia menjelaskan, kehadiran krematorium dan rumah abu dengan desain modern dan teknologi canggih ini, mempermudah pelayanan bagi masyarakat yang akan mengkremasi jenazah.
“Bisa melayani secepat mungkin. Hanya dibutuhkan waktu 1 jam untuk proses kremasi. Pendinganan 20 menit. Setelah itu abu jenazah sudah bisa diambil,” jelasnya.
Krematorium dan rumah abu ini, memiliki dua mesin kremasi. Ditangani oleh tenaga ahli dan profesional. Selain itu, juga dilengkapi fasilitas penunjang yang lengkap seperti ruang tunggu yang nyaman.
“Lokasinya juga mudah ditempuh. Dengan adanya koneksi Duplikasi Jembatan Kapuas I. Sehingga terjangkau untuk warga yang akan melakukan kremasi dari mana saja,” tandasnya.