AKSARALOKA.COM, PONTIANAK – Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji menyampaikan ucapan selamat kepada salah satu putra daerah kebanggan Kalbar Maman Abdurrahman yang mendapat amanah dari Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subinato sebagai Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabinet Merah Putih 2024-2029. Dengan dipimpinnya Kementerian UMKM oleh orang Kalbar, ia berharap akan berdampak besar bagi perkembangan UMKM di provinsi ini.
“Saya ucapkan selamat atas pelantikan Pak Maman sebagai Menteri UMKM, dan saya berharap ini jadi peluang bagi perkembangan, dan kemajuan UMKM, khususnya di Kalbar. Karena dengan menteri asal Kalbar, sekalipun kita tahu beliau itu menteri untuk seluruh Indonesia, tapi setidaknya beliau memahami kondisi Kalbar,” ungkap Midji-sapaan karibnya, Senin 21 Oktober 2024.
Dengan memahami kondisi Kalbar, lanjut dia, maka tentunya akan ada program-program yang diberikan kementerian tersebut, dalam rangka pengembangan UMKM di Kalbar. Bahkan Midji ingin ada pelaku UMKM asal Kalbar yang bisa dijadikan percontohan untuk pengembangan UMKM di Indonesia.
“Saya ambil contoh misalnya kita (Kalbar) sudah banyak desa-desa mandiri, dan banyak di desa mandiri itu punya satu keberhasilan-keberhasilan. Misalnya di Sejiram (Sambas) itu ada anak muda (Bambang Iswanto) yang punya (usaha) melayani internet (sampai) 100 desa,” ujarnya.
Keberhasilan Bambang Iswanto yang berasal dari Desa Sejiram, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas itu menurutnya bisa menjadi cerita sukses (success story), bagaimana UMKM yang bergerak di desa bisa menginspirasi pelaku UMKM lain di Indonesia.
Karena selain memberikan akses internet di pedesaan, apa yang dilakukan Bambang sebagai pemuda penggerak itu, juga berhasil meningkatkan sektor ekonomi, dan pendidikan masyarakat di desa.
“Di Kapuas Hulu itu juga ada anak muda yang bergerak menangani BUMDes (Badan Usaha Milik Desa). Bisa mengembangkan BUMDes ke arah pariwisata buatan, kalau pariwisata alam mungkin lebih murah, tapi dalam hal ini buatan, sehingga yang seperti itu bisa menjadi contoh, dan banyak lagi UMKM yang mulai berkembang,” ujarnya.
Kemudian lanjut dia, ada produk-produk Kalbar yang memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan. Misalnya disebutkan Midji, ada kopi liberika, yang jika dikembangkan dengan baik, bisa menjadi produk ekspor unggulan.
“Kopi liberika kalau dikembangkan itu potensi ekspor yang luar biasa, karena kafeinnya sangat rendah, dan jadi pilihan bagi masyarakat luar (negeri). Beberapa kali ikut kontes (di luar negeri) selalu dapat apresiasi bahkan juara,” katanya.
Midji mengatakan, rata-rata daerah di Kalbar sudah memiliki produk-produk unggulan masing-masing yang beragam. Tinggal bagaimana kemudian bisa dikemas, dan dipasarkan lebih baik lagi. Seperti misalnya di Kota Pontianak, memiliki produk pertanian di lahan gambut berupa lidah buaya, dan talas.
“Talas itu tidak hanya Bogor, Pontianak, Kalbar ini juga dikenal talasnya, sehingga itu juga bisa dikembangkan. Kemudian banyak lagi UMKM yang bisa jadi contoh untuk pengembangan nasional, sehingga di Kalbar harus terus berkembang,” harapnya.
Melihat nomenklatur kementerian yang sudah spesifik di UMKM tanpa bergabung lagi dengan koperasi, Midji menilai itu artinya pemerintahan Presiden Prabowo sangat konsen, dan memperhatikan UMKM.
“Memang UMKM ini yang paling handal, ketika pandemi (Covid-19), UMKM tetap bisa menjadi penopang pertumbuhan ekonomi (nasional), (perusahaan) yang besar-besar kebanyakan sebagian tiarap (saat pandemi), tetapi UMKM tetap bisa bangkit, karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.