Budaya  

Susur Galur Gandeng 20 Seniman di Pontianak, Buat Pameran Seni di Pasar Tradisional

PONTIANAK – Susur Galur menggelar pameran seni di sebuah pasar tradisional di Pontianak dengan tajuk Pop Meets Pop #1 dengan tema ‘Membaca Gejala’.

Pada pemaran ini, mereka menggandeng 20 seniman di Pontianak.

Pameran seni ini berlangsung sejak tanggal 23 hingga 29 Desember 2024, di Surga Space atau Lantai 2 Pasar Tradisional Purnama, Jalan Purnama 1 (Samping Gang Dinasti), pukul 15.00 hingga 22.00 WIB.

Kurator Pameran Seni, Gusti Enda menerangkan bahwa pameran ini digelar sebagai bentuk ekspresi diri dan secara dinamis mengeksplorasi praktik artistik para seniman di Pontianak.

“Pameran ini melibatkan seniman, ilustrator, dan desainer grafis di Kota Pontianak untuk mengekspresikan diri,” kata Gusti, Minggu (29/12/2024).

Pameran seni kali ini digelar di sebuah space di lantai 2 pasar tradisional Pontianak. Pameran ini didedikasikan untuk menyajikan dampak budaya populer sebagai sebuah platform kegiatan.

Pop Meets hadir dalam kerja kolaboratif demi mempromosikan, memfasilitasi, dan berkontribusi pada lingkungan yang inklusif.

“Pop Meets adalah inisiasi ruang ekspresi budaya populer di mana perlintasan seni dapat diasosiasikan menjadi sistem dukungan terhadap kreativitas yang tumbuh di Kota Pontianak dan kemungkinannya di masa depan,” terang Gusti.

Gusti menyebutkan, budaya populer tidak hanya menjadi refleksi dari masyarakat, tetapi juga memengaruhi perilaku, pola pikir, dan nilai-nilai sosial.

“Tren media sosial, isu viral, konsumsi hiburan, hingga kebiasaan konsumen menjadi representasi gejala populer yang merajai kehidupan sehari-hari,” sebutnya.

Melalui edisi kali ini, kata Gusti, Pop Meets melibatkan seniman, ilustrator, dan desainer grafis di Kota Pontianak untuk mengekspresikan diri dan secara dinamis mengeksplorasi praktik artistik mereka dalam tajuk Pop Meets Pop #1 dengan tema “Membaca Gejala”.

“Tema ini dipilih agar menjadi stimulus baik sebagai respon terhadap dinamika budaya populer maupun metode komunikasi visual kontemporer melalui format poster,” ucapnya.

Tak hanya menampilkan pameran saja, ada sejumlah workshop yang digelar oleh Susur Galur di antaranya adalah workshop plang: pasar tengah purnama, hingga art market: lapak telos #2 & operasi plastik borneo.

Pameran ini, kata Gusti, mengusung tema “Membaca Gejala” yang bertujuan menjadi stimulus dalam melihat gejolak dinamika budaya populer maupun metode komunikasi visual kontemporer melalui format pameran poster.

“Pameran ini bertujuan untuk menyajikan visi artistik yang berhubungan dengan seni visual di mana poster sebagai sebuah media adalah bukti dari fenomena yang sedang terjadi
dalam mendokumentasikan dan mempublikasikan realitas,” paparnya.

Poster juga merupakan sudut pandang dari sebuah bentuk ekspresi, refleksi, dan adaptasi kita mempertanyakan pada diri sendiri apa gunanya keberadaan elemen manusia dalam
seni, dalam kreativitas.

“Untuk itu, pameran ini menjadi ruang ideal bagi seniman, ilustrator, desainer grafis, dan apresiator dapat bertemu melihat kreativitas, keragaman, keluasan, keterbukaan serta menjadi ruang transaksional dalam membangun ekosistem kreatif di Kota Pontianak,” tukasnya.

error: Content is protected !!