Example 728x250
Pariwisata

Pilihan Menarik Mengisi Libur Akhir Tahun Dengan Kamping Keluarga Ala Borneo Camping Familily

×

Pilihan Menarik Mengisi Libur Akhir Tahun Dengan Kamping Keluarga Ala Borneo Camping Familily

Sebarkan artikel ini

AKSARALOKA.COM, SINGKAWANG-Tenda-tenda dengan berbagai bentuk, warna dan ukuran mendadak memenuhi kawasan Pantai Pak Lotai, Pasir Panjang, Singkawang.

Mereka adalah para keluarga yang tergabung dalam komunitas Borneo Camping Family.

Setidaknya 150-an peserta dari sekitar 50 keluarga, mengikuti kamping bersama yang juga dalam rangka merayakan hari jadi yang pertama Borneo Camping Family ini.

Jika sebagian keluarga masih bingung mengisi masa libur panjang bersama keluarga di akhir tahun ini, cara yang dilakukan komunitas penyuka kamping ini tentu bisa menjadi salah satu pilihan.

Selain akan memberikan suasana berbeda, kamping bersama keluarga tentu juga akan menghadirkan pengalaman baru.

Bagi mereka, mendirikan tenda dengan konsekuensi sedikit lebih repot tentu tidak menjadi soal.

Sebab itulah yang menjadi salah satu kenikmatan, terutama saat bersama keluarga.

“Repot sedikit di awal datang saja, karena kita harus mendirikan tenda sendiri untuk stay beberapa hari,” kata Muhammad Doni, salah seorang anggota BCF. Senin, 30 Desember 2024.

Tidak hanya suasana saat mendirikan tenda yang akan menghadirkan kesan dan cerita. Aktivitas lain seperti memasak di alam bebas dengan peralatan yang sederhana tentu juga menambah keseruan.

Terutama bisa semakin menjalin keakraban dan kedekatan bersama keluarga, yang sebelumnya bisa saja terhalang dengan kesibukan bekerja sepanjang tahun.

“Justru dengan memasak sendiri secara bersama-sama satu keluarga dengan melibatkan anak-anak, inilah yang membuat kami betah. Ada nilai edukasi juga bagi anak secara tidak langsung,” Timpal Firdaus, anggota lainnya.

Selayaknya kamping pada umumnya  walau pun para anggota membawa istri dan anak-anaknya, kreasi masing-masing dalam menyajikan menu saat kamping ditambah suasana tentu bisa menambah kenikmatan sajian walaupun sederhana.

Apalagi anak-anak bisa ikut dalam aktivitas yang sebelumnya mungkin jarang dilakukan karena sibuk dengan gawainya.

“Repot sepertinya  tapi sebenarnya inilah serunya. Di rumah anak-anak jarang terlibat di dapur jika istri saya masak, tetapi disini mereka beraktivitas bersama saat memasak,” kata Amirudin Aris yang juga merupakan Wakil Ketua BCF ini.

Aktivitas dan rutinitas yang memamg biasa dilakukan pada penyuka kamping tersebut hanya sebagian kecil dari keseruan yang bisa dilakukan dalam aktivitas kamping.

Tentu saja aktivitas mengisi suasana saat kamping dapat diatur dan dikreasikan sesuai dengan ide yang ada.

Meski telah diikuti setidaknya 50 anggota, Ketua BCF Yan Andria mengatakan bahwa kamping tersebut belum diikuti semua anggota komunitas ini.

“Memang tak semua anggota yang berjumlah 132 orang bisa hadir karena berbagai kesibukan, tetapi momen ini spesial bagi kami karena dalam rangka tasyakuran telah melewati satu tahun bersama dalam sebuah organisasi bernama Borneo Camping Family ini,” ujar Ketua BCF Yan Andria.

Meski sangat baru sebagai organisasi, namun pada dasarnya para anggota BCF ini adalah orang-orang yang sebelumnya menyukai kegiatan di alam terbuka, khususnya kemping di alam.

Kesamaan hobi bepergian membawa keluarga dan bermalam dengan mendirikan tenda inilah, yang kemudian membuat para penikmat kamping yang awalnya berlibur sendiri-sendiri menyatu dalam sebuah wadah.

Jika kita lihat latar belakangnya, para anggota ini merupakan orang-orang yang menyukai kegiatan petualangan.

Sehingga tidak heran banyak di antara mereka yang terbiasa kamping bersama komunitasnya sendiri. Seperti kelompok pencinta alam, offroader, maupun pesepeda motor yang hobi touring maupun kegiatan petualangan lainnya seperti arung jeram, mendaki gunung, hingga pemancing yang kerap keluar-masuk pelosok dan sebagainya.

Namun biasanya mereka bepergian sendiri tanpa membawa istri maupun anak-anak jika berkegiatan sesama komunitas petualangannya saja.

“Di BCF-lah kesempatannya untuk membawa istri dan anak-anak, karena memang kegiatannya lebih soft tidak ekstrem-ekstrem benar,” kelakar pria yang biasa disapa Yansu ini.

Dari sisi usia pun, kata laki-laki yang kerap disapa Yansu ini, para peserta kemping keluarga di BCF yang digelar di Pantai Pak Lotay pada Sabtu-Minggu lalu ini lebih beragam.

Dari mulai yang paling tua berusia 70-an tahun hingga membawa cucu maupun anak-anak usia sekolah dasar pun bisa mengikutinya.

“Bahkan kali ini, ada satu keluarga yang mengajak serta bayinya yang baru berusia 2,5 bulan,” pungkasnya.

error: Content is protected !!