Usung Generasi Muda Bawa Perubahan, Dewan Pariwisata Sarawak Luncurkan RAYS 2024

KUCHING – Untuk mengembangkan dan memberdayakan generasi muda pembawa perubahan, Dewan Pariwisata Sarawak meluncurkan Rainforest Youth Summit 2024 (RAYS 2024), di Hikmah Exchange Center, pada Rabu (26/6/2024).

Tema yang diangkat adalah ‘Empeworing Youth for a Sustainable Future’, kegiatan ini diresmikan oleh YB Dato Sri Abdul Karim Rahman Hamzah, Menteri Pariwisata, Industri Kreatif dan Seni Pertunjukan Sarawak atas nama YAB Tan Sri Datuk Patinggi Abang Haji Abdul Rahman Zohari, Perdana Menteri.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dari tanggal 26 hingga 28 Juni 2024, di Kuching, Sarawak, tepat sebelum Festival Rainforest Festival Music ke-27 2024 (RWMF 2024).

Hari pertama RAYS2024 dimulai dengan serangkaian acara inspiratif, didorong oleh kaum muda masa kini, sorotan utamanya mencakup soal sesi pembicaraan menarik dipimpin oleh pembicara muda dinamis yang berbagi pemikiran, ide, dan pengalaman mereka dalam melindungi Rainforest dan konservasi lingkungan.

Perdana Menteri menyatakan, Rainforest Youth Summit menandai sebuah tonggak penting, menekankan dedikasi mereka untuk melibatkan generasi muda dalam upaya keberlanjutan dan konservasi.

Ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya yang terkait dengan kehidupan di darat dan aksi iklim. Kaum muda adalah agen perubahan yang penting, dan mereka telah melihat banyak inisiatif yang dipimpin oleh kaum muda berhasil memberikan dampak positif terhadap lingkungan.

Diskusi yang diadakan menggarisbawahi pentingnya keterlibatan pemuda dalam mendorong perubahan berkelanjutan dan memberikan wawasan berharga mengenai upaya kolaboratif yang diperlukan untuk melindungi lingkungan, serta merangkul dan meningkatkan kearifan, perspektif masyarakat adat dalam konservasi hutan hujan.

“Melalui pertemuan ini, Sarawak memimpin berbagai suara untuk membina jaringan global pelestari lingkungan muda dan mengembangkan strategi yang dapat ditindaklanjuti untuk pelestarian hutan hujan. Saya mendesak semua peserta untuk secara aktif terlibat dalam kegiatan KTT ini dan meneruskan momentum ini ke dalam komunitas mereka,” ucap Perdana Menteri.

Komitmen Sarawak terhadap pembangunan berkelanjutan terlihat melalui inisiatifnya untuk melibatkan generasi muda dalam adaptasi iklim. RAYS2024 dirancang untuk fokus pada keterlibatan pemuda, yang bertujuan untuk membiasakan para pemimpin masa depan dengan tanggung jawab untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan.

Ini akan menyediakan platform bagi kaum muda untuk menunjukkan advokasi dan upaya kreatif mereka, memastikan bahwa suara mereka didengar dan ide-ide mereka diberdayakan.

Menteri Pariwisata, Industri Kreatif & Seni Pertunjukan (MTCP), Dato Sri Hj Abdul Karim Rahman Hamzah mengungkapkan antusiasmenya dengan menyatakan, pemerintah berkomitmen untuk memberdayakan generasi muda melalui pengembangan pengetahuan dan mendorong partisipasi mereka dalam perumusan kebijakan.

“Kami mendukung kebijakan iklim yang dipimpin oleh kaum muda dan mendorong jaringan internasional untuk mendorong kerja sama global dalam isu-isu lingkungan,” lanjutnya.

Inisiatif kami, kata dia, mencerminkan dedikasi kami terhadap konservasi keanekaragaman hayati dan menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan kebutuhan lingkungan.

Ketua Sarawak Tourism Board (STB) Dato Dennis Ngau menambahkan, RAYS2024 pada dasarnya adalah menyuarakan kearifan kuno untuk memberdayakan generasi berikutnya dalam memimpin dan membentuk dialog, mendorong tindakan untuk mencapai tujuan masa depan yang berkelanjutan.

“Keterlibatan pemuda tidak hanya didorong, ini adalah inti dari misi. Kami percaya pada kekuatan pemimpin muda untuk mendorong perubahan positif. Perspektif segar, ide-ide inovatif, dan energi mereka yang tak terbatas sangat penting dalam mengatasi tantangan lingkungan yang kita hadapi saat ini,” jelasnya.

Pemuda memainkan peran penting dalam membentuk masa depan, dan RAYS2024 berfungsi sebagai platform global bagi mereka untuk bersatu dan belajar dari kearifan masyarakat adat mengenai konservasi hutan hujan. Sebagai pemimpin masa depan, generasi muda akan memanfaatkan pertemuan ini untuk bertukar pandangan mengenai isu-isu global dan bertukar pikiran tentang solusi kreatif.

Kegiatan ini menghadirkan pembicara utama ternama seperti Rizal Hadi dari Indonesia, Lara Ariffin dari Malaysia, Irshad Mobarak dari Malaysia, Hilda Nakabuye dari Uganda, dan Kera Sherwood dari Selandia Baru, dan masih banyak lagi lainnya. Para pembicara ini akan membahas berbagai topik, mulai dari perspektif gender hingga seni konservasi, aktivisme iklim, dan penyampaian cerita masyarakat adat, yang semuanya mencakup tema RAYS.

RAYS2024 menyambut 1.000 peserta, dengan pemuda yang berasal dari 10 negara ASEAN yang mewakili lebih dari 40 universitas di ASEAN. Pertemuan yang beragam ini menghadirkan lebih dari 30 pembicara terkenal dari kawasan ASEAN, seperti Fiji, Indonesia, dan Laos, serta secara global, termasuk pembicara dari Uganda, India, Meksiko, Inggris, dan banyak lagi.

error: Content is protected !!