KUCHING – Suasana magis nan penuh energi mewarnai pembukaan Rainforest World Music Festival (RWMF) 2025 di Kampung Budaya Sarawak, Jumat (20/6/2015) saat grup musik Otyken dari Siberia tampil memukau di panggung utama.
Dengan dentuman drum tradisional dan alunan vokal tinggi yang menggema di antara lebatnya hutan tropis, Otyken langsung menyihir ribuan penonton dari berbagai penjuru dunia.
Perpaduan alat musik etnik khas Siberia dan sentuhan elektronik modern menjadi kekuatan utama mereka, menciptakan harmoni yang menggugah adrenalin.
Energi para personel Otyken memuncak saat membawakan lagu-lagu andalan mereka.
Irama yang ritmis membuat penonton larut dalam tarian spontan, membentuk lautan manusia yang bergoyang bersama di bawah langit Kuching.
Salah satu momen paling emosional terjadi saat sang vokalis berseru lantang, “Spasibo, Sarawak!”—yang berarti “Terima kasih, Sarawak!”—disambut sorak-sorai membahana dari penonton.
“Kami senang bisa berada di Borneo dan tampil di acara Rainforest World Music Festival 2025. Musik adalah bahasa universal, dan malam ini kami merasa sangat terhubung dengan kalian semua,” ujar sang vokalis di tengah penampilannya.
Penampilan Otyken menjadi pembuka yang mengesankan dalam gelaran RWMF ke-28, yang berlangsung dari 20 hingga 22 Juni 2025.
Dengan latar megah pegunungan dan hutan tropis, festival ini kembali menyajikan kombinasi budaya, alam, dan musik lintas negara yang memukau.
RWMF tak hanya menjadi panggung bagi musisi etnik dan kontemporer dari seluruh dunia, tetapi juga ruang pertemuan budaya yang merayakan keberagaman dan harmoni dalam balutan musik.
