PONTIANAK – Dari semangat dan imajinasi anak-anak muda Kalimantan Barat, lahirlah Serenade, band pop indie yang belakangan mencuri perhatian di panggung musik lokal.
Resmi terbentuk pada 2025, Serenade tampil sebagai representasi keberanian generasi muda daerah untuk menegaskan bahwa kreativitas tak melulu lahir dari kota besar.
Band ini digawangi enam personel: Vanessa (vokal utama), Dave (vokal & gitar), Eldon (gitar), Bryan (bass), Caesa (keyboard), dan Kristio (drum). Awalnya, tiga personel pendiri—Dave, Vanessa, dan Eldon—mengeksplorasi musik jazz hingga melahirkan single perdana “Fallin Love Again”, lagu bernuansa Jazz R&B lembut.
“Awalnya kami cuma main untuk seru-seruan. Tapi dari situ kami sadar, musik ini lebih dari hobi. Ini cara kami mengekspresikan diri,” kata Dave, gitaris sekaligus leader Serenade.
Perjalanan band ini berubah ketika Bryan dan Desa bergabung sebagai session player drum. Kolaborasi tersebut melahirkan single kedua, “Pujaan Hati”, yang menjadi titik balik Serenade—menandai pergeseran menuju pop yang lebih segar dan mudah diterima pendengar. “Dari situ kami sadar, warna pop lebih cocok buat identitas Serenade sekarang,” ujar Dave.
Masuknya Kristio sebagai drummer tetap mengukuhkan formasi final band ini. Serenade kini tengah menyiapkan Extended Play (EP) perdana yang dijadwalkan rilis Januari 2026. EP itu, yang kini dalam tahap produksi, digadang-gadang membawa napas baru bagi musik indie Pontianak.
Meski baru enam bulan berjalan, Serenade bergerak cepat. Mereka telah tampil di berbagai panggung, mulai dari HUT SMAN 5 Pontianak, Birama Set Vol. 6, ORBIT MDA Academy, hingga Duta Genre. Dalam waktu dekat, mereka akan meramaikan deretan acara besar seperti Borneo Fair, Biroetopia (Untan), Pafest (Polnep), dan Tiba-Tiba Concert.
“Setiap panggung adalah ruang belajar, sekaligus pembuktian bahwa remaja dari Kalimantan Barat juga bisa punya karya dan suara,” ujar Dave.
Dengan warna musik lembut, lirik tulus, dan energi positif, Serenade bukan sekadar band baru. Mereka hadir sebagai simbol generasi muda daerah yang berani bermimpi besar.
“Kami ingin jadi inspirasi buat remaja lain. Jangan takut bermimpi, jangan takut mulai dari kecil. Dari Pontianak, kami ingin tunjukkan bahwa karya bisa tumbuh dari mana saja,” kata Dave menutup.
















