AKSARALOKA.COM, JAKARTA-Harisson Azroi resmi dilantik sebagai Penjabat Gubernur Kalimantan Barat. Harisson dilantik Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, bersama dengan 8 penjabat gubernur lain di Kantor Kemendagri, Jakarta, Selasa (5/9/2023).
Usai dilantik, Harisson memastikan sebagai penjabat gubernur dan menjadi perpanjangan tangan pemerintah, dia akan melaksanakan semua arahan yang telah disampaikan Menteri Dalam Negeri.
“Diantaranya menjaga netralitas dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang,” kata Harisson kepada wartawan, Selasa (5/9/2023).
Menurut Harisson, penjabat gubernur juga harus memastikan transisi pemeritah daerah, serta menjaga ketertiban dan keharmonisan masyarakat di tahun politik.
“Saya harus memastikan masa transisi, hingga gubernur dan wakil gubernur definitif hasil pilkada dilantik,” ungkap Harisson.
Selain itu, Harisson menegaskan tetap melanjutkan berbagai program yang telah berjalan, termasuk fokus pada penanganan inflasi daerah.
“Kami dipesankan soal inflasi. Beberapa bulan ini masih ada musim kering yang akan menyebabkan terjadinya kekurangan produksi beras (pangan), ini perlu diwaspadai,” tutup Harisson.
Sebagai informasi, Harisson dilantik sebagai penjabat untuk menggantikan Sutarmdji dan Ria Norsan yang telah mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian berpesan kepada seluruh penjabat gubernur yang dilantik agar menjaga amanah yang telah diberikan.
Tito menegaskan penjabat gubernur harus netral dan tidak berpolitik praktis.
“Amanah ini tolong dijaga, jalankan pemerintahan karena bapak-bapak mengisi kekosongan sebetulnya. Jadi yang paling utama running jalannya pemerintahan,” kata Tito.
Adapun sembilan penjabat gubernur yang dilantik dan diambil sumpah antara lain, Pj Gubernur Kalbar Harisson, Pj Gubernur Sumatera Utara Hassanudin, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
Kemudian Pj Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Ayodhia Kalake, Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin, Pj Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi Revianto, dan Pj Gubernur Papua Ridwan Rumasukun.