PONTIANAK – Setelah bertahun-tahun terbengkalai, Hotel Rumah Melayu yang berdiri di Jalan Sutan Syahrir, Pontianak, akhirnya berpeluang hidup kembali.
Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan menyatakan akan melanjutkan pembangunan hotel bernuansa adat itu, yang sempat mangkrak dan memudar dari perhatian publik.
“Sayang sekali kalau dibiarkan. Ini simbol budaya Melayu Kalbar, tapi bangunannya sudah mulai rusak. Saya lihatnya sampai sakit mata sebelah,” kata Norsan, disambut tawa hadirin saat menghadiri Milad ke-28 dan Halal Bihalal MABM Kalbar, Jumat (18/4/2025).
Namun, sebelum mengucurkan anggaran dari APBD Perubahan atau tahun depan, Norsan menegaskan akan memastikan kondisi hukum dan struktur bangunan tersebut.
“Kita punya banyak ahli konstruksi, nanti dicek dulu apakah masih layak atau ada masalah hukum,” tambahnya.
Hotel Rumah Melayu sempat digadang-gadang menjadi salah satu ikon akomodasi yang kental dengan identitas lokal. Selain untuk tempat menginap, Norsan membayangkan gedung itu ke depan bisa difungsikan bagi warga dari kabupaten/kota yang datang ke Pontianak, sekaligus menjadi sumber pemasukan bagi Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalbar.
“Kalau dikelola dengan baik, ini bukan cuma bangunan, tapi bisa jadi aset budaya dan ekonomi,” tutupnya.