BMKG : Waspada!! Kualitas Udara Menunjukan Kategori Berbahaya

AKSARALOKA.COM, PONTIANAK-Jumlah titik panas sebagai indikasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kalbar mengalami peningkatan sejak pertengahan Maret 2022. Wilayah yang dominan terjadi peningkatan titik panas berada di Kalbar bagian Barat seperti  di sebagian Kab./Kota : Sambas, Mempawah, Bengkayang, Kubu Raya dan Ketapang. Hal tersebut terungkap dari informasi yang dihimpun media ini dari BMKG Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak.

Mudahnya terjadi kebakaran hutan dan lahan dipicu oleh rendahnya curah hujan yang terjadi. Pantauan hari tanpa hujan di Pesisir barat Kalbar tercatat sudah 10 hari, namun hujan intensitas sedang atau lebat sudah tidak terjadi sekitar 25 hari terakhir. Kondisi tersebut berhubungan dengan unsur cuaca yang lain, yaitu meningkatnya suhu udara mencapai 35.8ºC dan rendahnya kelembaban udara mencapai 43%.

Dampak adanya kebakaran hutan dan lahan ini terpantau dari nilai kualitas udara yang menunjukkan kategori Tidak Sehat, Sangat Tidak Sehat, hingga Berbahaya. Berdasarkan alat pengamatan Partikulat PM2.5 di Kec. Jungkat Kab. Mempawah, kualitas udara kategori Sangat Tidak Sehat telah terjadi sejak tanggal 29 Maret 2022 hingga saat ini.

Pantauan pagi ini Pukul 07.00 WIB kualitas udara berada pada kategori Berbahaya dengan nilai 275.00 µg/m³. Pantauan kualitas udara di Kec. Sungai Raya Kab. Kubu Raya, kualitas udara kategori Sangat Tidak Sehat terjadi sejak tanggal 30 Maret 2022 hingga saat ini. Sementara, jarak pandang di Bandara Supadio masih di atas 1 km.

Diprakirakan hujan akan terjadi di sebagian wilayah Kalimantan Barat, termasuk wilayah Kalbar bagian barat yang saat ini masih terjadi karhutla yaitu mulai hari ini tanggal 01 April 2022. Intensitas hujan diprakirakan masih dominan ringan. Diprakirakan hujan masih berpotensi terjadi pada tanggal 02 hingga 07 April 2022 dengan intensitas ringan hingga sedang. Kebakaran hutan dan lahan diprakirakan mulai berangsur-angsur berkurang, dan sudah tidak signifikan pada tanggal 07 April 2022 nanti.

Masyarakat perlu mewaspadai potensi hujan yang akan terjadi ke depan dapat disertai dengan petir dan angin kencang berdurasi singkat, terutama pada siang hingga sore hari. Masyarakat diimbau juga untuk tidak melakukan kegiatan pembakaran hutan dan lahan. (Sumber : BMKG Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak)

Editor: Kliwon Hariyanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!