AKSARALOKA.COM, SINTANG- Dalam rangka memperingati hari buruh, belasan warga yang tergabung dalam Serikat Petani Indonesia Sintang, Partai Buruh Sintang, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Sintang dan Serikat Pekerja Industri dan Lainnya melakukan aksi demo dan audiensi di Kantor DPRD Sintang, Sabtu (15/5).
Aksi damai itu menuntut kesejahteraan buruh serta isu-isu nasional dan lokal yang ada di Kabupaten Sintang.
“Kami menolak Omnibus Law undang-undang cipta kerja, pembangunan infrastruktur, kriminalisasi terhadap petani, THR pekerja dan lain sebagainya. Pemerintah daerah harus perhatian terhadap kaum buruh di Kabupaten Sintang,” kata Ketua Komite Eksekutif Partai Buruh Sintang, Zulkarnaen Jais.
Sebab di Kabupaten Sintang masih banyak gejolak khususnya terkait buruh, terlebih yang berada pada lingkungan perusahaan sawit.
“Sawit di Kabupaten Sintang luar biasa, namun banyak buruh yang belum sejahtera bahkan terkesan tertekan karena perusahaan. Perhatian pemerintah terhadap buruh harus ditingkatkan kembali,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sintang yang menyambut pendemo, Heri Jambri mengungkapkan kriminalisasi terhadap petani yang ada di perusahaan itu sangat krusial.
Sebab tidak mungkin terjadi pencurian jika warga di sekitar perushaan sejahtera dan perhatian perusahaan bagus.
“Tidak mungkin ada permasalahan sosial jika ada perhatian perusahaan, karena mereka datang untuk mensejahterakan. Sebab 70 hingga 80 persen lahan untuk perusahaan, sisanya untuk masyarakat dalam bentuk plasma. Jangan itu tidak berjalan dengan baik, sehingga ada pihak-pihak yang dirugikan,” ungkap Heri Jambri.
Heri menjelaskan terkait investasi di Kabupaten Sintang ini dalam tanda merah, karena dari 45 perusahaan yang aktif tidak mungkin terjadi gejolak di masyarakat jika benar-benar kewajiban perusahaan seperti CSR berjalan dengan baik.
“Jika memang perusahaan ini tidak bisa mensejahterakan maka kita minta kepada Pemda untuk mencabut ijinnya. Karena percuma suatu perusahaan ada di Sintang tapi masyarakatnya tidak sejahtera,” tegas Heri