AKSARALOKA.COM, PONTIANAK – Ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat, Lasarus mengatakan bulan Juni memiliki keistimewaan dan sejarah penting bagi bangsa ini.
Menurutnya, bulan Juni tidak hanya sebagai hari lahir Pancasila, tapi juga sebagai hari lahir Presiden pertama Ir Soekarno sekaligus penggali dari dasar negara Republik Indonesia yaitu Pancasila sebagai Ideologi.
“Saya tidak henti-hentinya mengingatkan dan menyampaikan bahwa bulan Juni ini sangat istimewa untuk saya, bahkan untuk rakyat Indonesia,” kata Lasarus melalui keterangan tertulisnya, Minggu (5/6/2022).
Besok, tepat pada 6 Juni pemimpin revolusi besar Indonesia itu dilahirkan ke bumi nusantara. Menurut Lasarus kelahiran Bung Karno pastinya juga bagian dari rencana Tuhan yang dianugerahkan kepada bangsa ini.
Lanjut Lasarus, kita ketahui bahwa Bung Karno telah mendedikasikan masa mudanya untuk bangsa Indonesia, bahkan hingga akhir hidupnya.
“Kita sebagai generasi bangsa perlu mencontoh dan mengambil semangat perjuangan yang begitu luar biasa. Tentunya untuk mengabdi kepada negara,” katanya.
Ketua Komisi V DPR RI ini mengingatkan perjalan Sang Proklamator yang tidaklah mudah bahkan penuh dengan tantangan, dibuang, diasingkan hingga dipenjara dilewatinya untuk mencapai Indonesia Merdeka.
“Sedikit pun Bung Karno tidak pernah menyerah, apalagi takut. Beliau adalah sosok yang tangguh! Perlu ditiru oleh anak-anak mudah saat ini,” imbuhnya.
Sehingga menurut Lasarus, momentum hari lahir Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno perlu direfleksikan untuk menyemangati generasi muda penerus bangsa.
Lasarus mengajak generasi muda untuk menggali sejarah-sejarah penting perjalan hidup Bung Karno. Banyak warisan berharga yang ditinggalkan, bukan hanya kemerdekaan dan Pancasila namun juga beberapa karyanya yang masih ada.
“Seperti buku Di Bawah Bendera Revolusi (DBR) juga merupakan aset yang tak ternilai yang perlu dibaca oleh setiap generasi bangsa ini,” jelasnya.
Apalagi, menurutnya, saat ini kemampuan literasi generasi bangsa ini cukup mengkhawatirkan, sehingga dengan merefleksikan kelahiran Bung Karno diharapkan mampu meningkatkan persoalan tersebut.
“Bung Karno bukan hanya sebagai Sang Proklamator namun juga seorang pemikir dan pejuang melalui tulisan, membaca serta dengan pidato-pidato yang menggelegar dan berapi-api,” tutupnya.