banner 468x60

Silaturrahim Alim Ulama Kalbar Inginkan NU Kalbar Dipimpin Santri

AKSARALOKA.COM, PONTIANAK – Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Baitul Qur’an yang diasuh oleh KH Helmi Amin, alumni Tebuireng Jombang, menggelar Silaturahim Wilayah pada hari Minggu (5/6/2022) pagi.

Sebagai bagian dari jamaah NU kegiatan ini berinisiatif mengajak seluruh kalangan ulama Kalbar untuk ikut memikirkan masa depan NU di Kalbar ini melalui Forum Silaturrahim (Forsil) ini. Momennya pas menjelang Konferwil PWNU Kalbar yang informasinya akan diadakan pada bulan ini.

banner 468x60

Peserta silaturrahim ini tidak hanya dari kalangan alumni pondok Tebuireng, tapi juga dari pelbagai pesantren di Jawa, maupun pada Habaib dan ulama lulusan Timur Tengah yang beraliran Aswaja.

KH Luqman yang aktif melatih para qori dan jadi juri MTQ di wilayah Kalbar menyebutkan ini merupakan pertemuan alim ulama, habaib, dan pengasuh ponpes lintas alumni pesantren dan wilayah se-Kalbar.

Semua bersedia hadir atas dasar pemikiran yang sama, yakni ingin membangkitkan kembali NU di Kalbar ini sebagaimana diinginkan oleh para pendiri NU, yakni agar NU diisi oleh santri yang mampu mengibarkan aliran Aswaja.

KH Jalaluddin HAS, Rois Syuriah PWNU Kalbar periode 2011-2016, memberikan sambutan secara virtual kepada para peserta. Dalam sambutannya, dirinya mengucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh alim ulama, habaib, dan pengasuh ponpes yang telah hadir.

Dalam kesempatan itu, dirinya juga menyampaikan permintaan dukungan dari para alim ulama untuk mendukung H Andi Syafrani, maju mencalonkan diri sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU Kalbar.

“Saya tahu persis beliau adalah santri, dan PWNU Kalbar ke depan harus dipimpin oleh santri,” tegasnya.

Menerima mandat yang besar ini, Andi Syafrani, santri lulusan Jombang, menyampaikan bahwa ini adalah amanah yang sangat besar.

“Saya niatkan ini hanya untuk khidmah kepada NU, kepada Hadratus Syeikh dan para mu’assisin NU, serta khidmah kepada agama, bangsa dan negara, dan tentunya khidmah kepada para guru,” kata Andi dalam sambutan penerimaannya.

Andi mengatakan urusan menang kalah dalam Konferwil adalah dalam kekuasaan Allah. Tapi doa dan restu dari para masyaikh di sini adalah bekal utama saya dan saya yakini sebagai kekuatan dalam menjalankan takdir Allah,” tegas Andi.

Yang terpenting adalah dengan adanya kegiatan ini, para ulama Kalbar mencoba ikut berkontribusi dalam upaya membangun NU Kalbar yang lebih baik ke depan.

Forum ini merupakan wujud kongkrit kontribusi ulama Kalbar dalam memikirkan dan ingin melihat NU Kalbar ke depan lebih berkibar dan menjadi kiblat gerakan dakwah Islam di Kalbar.

“Sekaligus untuk kemaslahatan umat Islam dan penduduk Kalbar,” tambah Andi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *