Kisruh Debu Semen dan Rumah Retak, Pemdes Ampera Raya Fasilitasi Pertemuan Warga Anom dan PT. Haji

AKSARALOKA.CO, KUBU RAYA-Pemerintah Desa Ampera Raya Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya, memfasilitasi pertemuan antara warga Dusun Anom dengan managemen PT. Happy Alam Jaya Niaga (PT. Haji) terkait dampak aktivitas perusahaan tersebut terhadap lingkungan sekitar, Jum’at (08/07/2022).

Pertemuan yang dihadiri sejumlah warga Dusun Anom yang terdampak, Kepala Desa Ampera Raya, Managemen PT. Haji, perwakilan PT. Andemik, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Dusun Anom dan RT/RW setempat ini berlangsung tertib dan lancar.

Kepala Desa Ampera Raya Junaidi Raja, yang bertindak sebagai moderator mengatakan sekecil apapun laporan ataupun keluhan dari warga tentunya harus segera ditindaklanjuti, sehingga diketahui duduk permasalahannya. Dalam hal ini pihaknya sebagai fasilitator pertemuan berupaya mencari jalan penyelesaian hingga tidak merugikan kedua belah pihak.

Ketua RW 006 Dusun Anom Yanto dan Ketua RT. 001 Suryadi, mengungkapkan lingkungan disekitar tempat tinggal mereka saat ini tercemar debu semen dari aktivitas PT. Haji. Menurutnya perusahaan yang menggandeng PT. Andemik dalam memproduksi beton ready mix dalam jumlah besar ini sebelumnya tidak ada sosialisasi dengan warga sekitar.

“Harusnya sebelum berjalan, perusahaan mensosialisasikan aktivitas pekerjaanya kepada warga sekitar. Saat ini kondisi polusi debu semen dari aktivitas PT. Haji telah mencemari lingkungan kami. Tak hanya itu, sejumlah rumah juga pada retak akibat getaran yang ditimbulkan mesin produksi beton. Belum lagi, jam operasional perusahaan yang tak mengenal waktu membuat waktu istirahat kami terganggu,” ungkap Yanto.

Sementara itu perwakilan PT. Haji Reza, mengaku pihaknya mempunyai perizinan lengkap dari pemerintah dalam menjalankan kegiatan usaha. Sedangkan PT. Andemik, kata Reza merupakan perusahaan rekanan dalam pengadaan peralatan dan tenaga teknis produksi beton.

Lain lagi yang dipaparkan Ya’ Suparman, perwakilan managemen PT. Andemik bahwa pihaknya untuk sementara masih menggunakan pola manual dalam memproduksi beton ready mix, sehingga diakuinya masih menimbulkan polusi debu semen dan getaran saat mesin produksi dijalankan.

“Kami tak menampik timbulnya dampak dari operasional perusahaan. Namun begitu kita siap bertanggung jawab atas kerugian yang telah diderita warga sekitar. Dan itu tentunya dapat dibicarakan dan diselesaikan,” ujar Suparman.

Kedepanya dia berjanji akan mengubah pola produksinya sehingga debu semen tidak lagi mencemari lingkungan rumah warga dan getaran mesin produksi bisa diminimalisir.

Meski begitu warga Anom yang terdampak polusi perusahaan tersebut tetap meminta pihak berusahaan menggelar sosialisasi dan turun langsung ke lapangan guna mengidentifikasi kerusakan terhadap sejumlah rumah warga dan tentunya memberikan ganti rugi.

Dalam pertemuan tersebut disepakati akan dilakukan pertemuan lanjutan pada Hari Rabu tanggal 13 Juli 2022 dan sebelum digelar pertemuan tersebut untuk sementara waktu aktivitas perusahaan PT. Haji tidak beroperasi alias tutup.

error: Content is protected !!