AKSARALOKA.COM, PONTIANAK-Polresta Pontianak menggelar Focus Grup Discussion dengan tema antisipasi penyesuaian harga BBM di wilayah hukum nya, Rabu 31 Agustus 2022, sekitar pukul 09.00 Wib.
FGD ini dihadiri seluruh Pejabat Utama Polresta Pontianak termasuk para Kapolsek dan dipimpin langsung oleh Kapolresta Pontianak Kombes Pol Andi Herindra.
Acara yang berlangsung di Aula Mapolresta Pontianak ini, juga dihadiri sejumlah pihak terkait lainnya yakni Kepala Dinas Perhubungan Kota Pontianak, Kepala Organda, Pimpinan Sales Area Manager wilayah Kalbar, Pimpinan Integrated Terminal Manager Pontianak Kota dan 26 orang pemilik SPBU di Kota Pontianak.
Kapolresta Pontianak Kombes Pol Andi Herindra mengatakan untuk BBM sendiri bahwa secara stok mungkin aman,
Namun saat ini pendistribusian masih banyak dinikmati oleh pihak-pihak yang tidak berhak.
“Kalau Pontianak ini sudah cukup (stok/kuota), tapi lari kemana minyak ini,” tegas Kapolresta Pontianak saat membuka FGD yang dihadiri 26 pemilik SPBU di Kota Pontianak.
“Secara teknis menyebabkan antrean sehingga sampai menjadi isu nasional,” sambungnya.
Tak hanya itu, Kapolresta juga mengatakan, terkait modus antrean, di mana ada truk yang sengaja mengantre bukan untuk konsumsi atau pemakaian sendiri, melainkan untuk ditampung. “Isu-isu ini harus kita koreksi,” beber Kombes Pol Andi Herindra.
Kombes Pol Andi Herindra juga menyampaikan dalam pembukaan FGD nya tersebut, bahwa dalam penyesuaian harga baru BBM, Kalbar salah satu provinsi yang berpeluang terjadinya konflik dalam penyesuaian harga BBM.
“Permasalahan-permasalahan penyesuaian BBM ini harus turun,” jelas Andi Herindra.
Terkait rencana unjuk rasa atas penyesuaian harga BBM baru ini, lanjut Andi, pihaknya sudah menerima pemberitahuan akan adanya unjuk rasa.
“Baik itu dari organisasi, elemen masyarakat maupun mahasiswa. Akan ada penyampaian aspirasi terkait hal ini,” ungkap Andi.
Andi meminta hal-hal penyimpangan dalam penyaluran BBM subsidi dihentikan. “Melalui FGD ini mari kita mencari solusi dan membuat komitmen, sehingga tidak ada aksi protes. Saya berharap kita dapat menyatukan persepsi, pengelola SPBU harus mematuhi aturan dalam penjualan BBM kepada konsumen,” pinta Andi.
Ditambahkannya, bahwa untuk unjuk rasa sendiri pihaknya siap melakukan pengamanan. Namun pihaknya juga berharap dan meminta kepada yang akan melakukan aksi unjuk rasa untuk melihat hak-hak dari pengguna jalan pula. (Zrn)