AKSARALOKA.COM, PONTIANAK-Rencana pembangunan jembatan Garuda, menunai tanggapan keras dari DPRD Kota Pontianak. Kemelut semakin panjang, lantaran hingga saat ini tidak ada pemaparan maupun penjelasan detail terkait perencanaan tersebut.
Bahkan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dianggap berbicara tidak menggunakan data terkait perencanaan serta dampak atas pembangunan jembatan dengan investor dari China tersebut.
Hal ini disampaikan langsung oleh anggota DPRD Kota Pontianak dapil Pontianak Selatan-Tenggara, Syarif Lutfi Al Mutahar.
Lutfi membantah atas pandangan Wali Kota Pontianak atas rencana pembangunan jembatan yang akan memberikan dampak perekonomian dan wisata.
“Mesti ada paparan detail untuk kedua sektor tersebut, jika benar menimbulkan dampak positif dari hadirnya Jembatan Garuda ini,” kata Lutfi, Sabtu 11 Februari 2023.
Lutfi menerangkan, wacana pembangunan jembatan garuda tersebut memakan anggaran senilai Rp1 triliun dan itu berasal dari investor dari China.
“Jika Pak Wali menyebut keberadaan Jembatan Garuda nanti bakal berdampak positif pada ekonomi dan wisata. Harusnya dipaparkan apa saja peluang dari ke dua sektor ini,” pinta Lutfi.
Lutfi menyatakan, Pemkot Pontianak harusnya lebih detail terhadap apa yang disampaikan soal wacana Pembangunan Jembatan Garuda ini. Sebab, nilai pembangunan tak sedikit.
“Kami mendorong agar Pemkot Pontianak memaparkan secara detail apa saja yang menjadi keuntungan jika jembatan itu selesai terbangun. Seperti yang diungkapkan Wali Kota Pontianak, terkait keuntungan-keuntungan yang diucapkan,” ujarnya.
“Kalau seperti ini, tidak ada rincian jelas untung dari sisi ekonomi dan wisatanya, pandangan saya wali kota berbicara tidak dengan data,” sambung Lutfi.
Ditegaskan Lutfi, hingga kini pihaknya juga menunggu perwakilan pemerintah dalam hal pemaparan untung rugi dari pembangunan Jembatan Garuda ke DPRD Kota Pontianak.
“Kami tidak menginginkan jembatan ini dibangun karena terpaksa, tanpa ada hitungan detail dari segala aspek, sehingga ke depan akan memberikan dampak yang tak baik bagi pembangunan kota ini,” tegasnya.
Lutfi menilai Wali Kota Pontianak hanya memandang dari sisi keindahan bentuk bangunan jembatannya saja.S “Semua harus di kaji secara luas, Mulai dari aspek sosial, budaya, ekonomi, wisata dan aspek lainnya,” ucap Lutfi.
Lutfi berujar “Rencana boleh rencana, namun harus melewati proses. Harus dikaji secara detail, agar ke depan pembangunan ini tidak menjadi boomerang bagi pemerintah,”.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengungkapkan saat ini rencana pembangunan Jembatan Garuda masih dalam proses menunggu persetujuan Kementerian PUPR.
Apabila sudah mendapat lampu hijau, kemudian dilanjutkan tahapan selanjutnya seperti penyusunan draft, kaitan kontribusi yang diperoleh Pemerintah Kota Pontianak dan lain sebagainya.
“Sehingga kita harapkan keberadaan jembatan ini juga memberikan peningkatan Pendapatan Asli Daerah,” ungkapnya usai membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Pontianak Kota di Hotel Grand Mahkota, Kamis (9/2/2023).
Menurutnya, Jembatan Garuda ini mencerminkan kemajuan Kota Pontianak yang modern dengan desain yang spektakuler. Ia berharap kehadiran jembatan ini nantinya bisa mengatasi persoalan transportasi dan kemacetan di kedua wilayah, apalagi pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas I juga tengah dibangun, sehingga kemacetan yang kerap terjadi bisa terurai.
“Tujuannya untuk akses mobilitas masyarakat dari Pontianak Kota ke Pontianak Utara atau Siantan dan sebaliknya,” ujar Edi.
Untuk membangun jembatan tersebut memang membutuhkan dana yang tidak sedikit, sementara ketersediaan APBD sangat terbatas. Oleh sebab itu pihaknya menggandeng investor lewat Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
“Dampak ekonominya sangat besar karena sirkulasi transportasi dan mobilitas lebih lancar dan cepat. Selain itu pula akan menjadi landmark dan objek wisata,” tuturnya. (Zrn)
