AKSARALOKA.COM, KUBU RAYA – Mengangkat dan melestarikan budaya bugis menjadi fokus Forum Komunikasi Orang Bugis (FKOB) Kalbar. Terlebih sebagai upaya memfilter budaya luar di era medernisasi.
“Kita ketahui sekarang banyaknya adat budaya yang masuk kalau tidak difilter maka akan merusak budaya asli,” ungkap Ketua DPP FKOB Kalbar, Dr. Ardiansyah, Jumat, 20 Februari 2023 disela-sela menghadiri festival budaya di Desa Sungai Deras, Kecamatan Telok Pakedai, Kubu Raya.
Ardiansyah menjelaskan, bugis memiliki banyak budaya yang sejauh ini kurang muncul dipermukaan, sehingga perleu menjadi perhatian seius untuk melestarikan budaya tersebut melalui festival budaya.
“Makanya dari festival budaya ini bagaimana kita dapa melestarikan budaya kita,” paparnya.
Dalam upaya melestarikan budaya tersebut, Ardiansyah mengatakan perlu inventarisir terrutama menyangkaut pelaku budaya agar turut berkontribusi memberkenalkan kembali sserta mengangkat kembali budaya yang ada di Kalbar.
“Tantangannya adat budaya yang lama, tentunya kita mencari orang-orang yang paham dengan adat budaya. Karena kalau tidak kita lestarikan maka tidak menutup kemungkinan di tahun-tahun yang akan datang akan hilang,” paparnya.
Dengan terus melakukan inventarisir serta semangat yang dimiliki, FKOB Kalbar mampu memebangun komunikasi yang baik pada pelaku budaya yang ada.
“Alhamdulillah penggiat buadaya ini sudah bisa, misalnya siapa pesilat-pesilat, pengajian dan tarian yang asli dan Alhamdulillah kita dapatkan semuanya pakar budaya ini,” pungkasnya.
Selain itu, yang menjadi persolan kedepan adalah menumbuhkan minat serta mencari bakat kaum muda agar mampu berkontribusi sebagai pelakon budaya itu sendiri. Menurut Ardiansyah, kaum muda hanya perlu wadah serta memberikan pemahaman bahwa budaya perlu dilestarikan meski ditengah era modernisasi sebagai warisan.
“Mengapa mereka kaum muda tidak berminat/ karena tidak diajak/ tapi dengan adanya kita mengajak mereka. Kita saksikan hari ini banyak anak muda datang untuk menyaksikan festival budaya, tukas Ardiansyah.
Selain gencar melakukan pelestarian melalui festival, Ardiansyah menegaskan agar ke depan budaya tradisional dapat menjadi acuan dengan masuk ke dalam pembelejaran atau kurikulum belajar di Kalbar.
“Kita harapkan bisa masuk dalam kurikulum, teutama SD dan SMP. Karena dengan masuk dalam kurikulum, otomatis budaya kita akan mengangkat ke masyarakat,” tutupnya. (NAE)