BP2MI Masih Negosiasikan Pemulangan PMI yang Tertawan di Myanmar dan Kamboja, Termasuk Warga Singkawang

PONTIANAK – Kasus Pekerja Migran (PMI) Ilegal yang hingga saat ini sedang tertawan di dua negara tetangga, Myanmar dan Kamboja hingga saat ini negara masih terus melakukan negosiasi untuk mengevakuasi anak bangsa tersebut.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BP2MI RI Benny Rhamdani kepada sejumlah wartawan saat ditemui di Pontianak, Selasa 23 Mei 2023.

“Dua negara ini (Myanmar dan Kamboja,red) bukan lah negara tujuan penempatan PMI,”tegas Benny Rhamdani.

Namun para korban yang terjebak dalam permainan sindikat, lanjut Benny Rhamdani, tergiur dengan iming-iming gaji atau upah besar sehingga berangkat dan bekerja di sana.

“Mereka yang menjad korban ini, mungkin banyak yang berpikir pendidikannya menengah ke bawah, padahal tidak melainkan ada yang S1 dan D3,”beber Benny Rhamdani.

Benny menyampaikan terkait dengan belum pulangnya warga negara Indonesia yang minta diselamatkan dari Kamboja dan Myanmar tersebut lantaran, ada beberapa dari mereka yang berada di wilayah konflik.

“Negara sedang berupaya melakukan negosiasi untuk melakukan evakuasi terhadap mereka,”ujar Benny Rhamdani.

Benny Rhamdani mengungkapkan, sedikitnya tercatat sebanyak 25 WNI yang sedang berada di wilayah konflik, di mana wilayah konflik ini dikuasai kelompok bersenjata.

“Termasuk warga Singkawang sedang dalam upaya negosiasi untuk dievakuasi,”ungkap Benny Rhamdani.

Benny menambahkann terkait persoalan PMI ilegal yang bekerja di Myanmar dan Kamboja tersebut menjadi trend dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

“Untuk Kamboja dan Myanmar sendiri negara sudah berhasil mengevakuasi atau memulangkan sebanyak 1400 orang warga Indonesia,”tutupnya.

error: Content is protected !!