AKSARALOKA.COM, PONTIANAK-Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengingatkan kepada seluruh lurah dan camat untuk dapat hafal dan mengetahui pasti berapa total jumlah anak yang terkena stunting diwilayahnya masing-masing.
Dengan demikian akan mudah untuk melakukan intervensi terhadap anak-anak stunting disetiap kelurahan dan kecamatan.
“Kami berharap ada keterlibatan semua stakeholder dalam upaya percepatan penurunan stunting. Termasuk para lurah, kepala desa dan camat juga harus menunjukkan keseriusan menekan angka stunting,” ungkap Harisson, saat turun langsung memberikan edukasi gizi bagi ibu-ibu di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Pelangi Kecamatan Pontianak Barat di Kota Pontianak.
Menurut Pj Gubernur Kalbar, para lurah dan camat juga harus tahu langkah apa yang sudah dilakukan untuk menekan stunting.
Tidak hanya itu para camat dan lurah juga harus memaksimalkan upaya kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengentaskan stunting diwilayah mereka.
“Sehingga upaya untuk mencapai target penurunan stunting secara nasional bisa semakin maksimal, salah satunya dengan memastikan langkah nyata intervensi yang dilakukan lurah dan camat terhadap anak stunting diwilayahnya,” tegasnya.
Harisson menekankan urgensi percepatan penurunan stunting di Indonesia. Ia mengatakan ini pesan Presiden Joko Widodo, untuk mempersiapkan generasi Indonesia Emas 2045 harus dimulai dari sekarang dengan memenuhi gizi anak sejak balita.
“Dua puluh sampai tiga puluh tahun kedepan, anak-anak kita harus mencapai top management level di dunia kerja. Tidak ada lagi buruh kasar,” jelasnya.
Untuk itu, Harisson berharap adanya upaya serius dari berbagai pihak dalam percepatan penurunan stunting. Lantaran stunting akan berdampak pada kemampuan kognitif anak-anak yang berkurang.
Hal lain, akibat stunting kemampuan anak untuk berpikir lebih komplek dan mengembangkan nalarnya dalam memecahkan masalah akan lebih rendah.
Sehingga nanti hal tersebut akan menghambat mereka pada saat menyerap ilmu pengetahuan disekolah.
“Stunting harus dicegah sejak dini mulai dari remaja putri pra konsepsi, konsepsi, ibu hamil, ibu menyusui dan kemudian sampai anak berumur dua tahun. Sekarang saatnya kita turun langsung ke ibu-ibu untuk memberikan edukasi gizi yang baik,” ujar Harisson.
Harisson juga menekankan dalam penanganan stunting tidak hanya sekadar berakhir diomongan belaka atau lip servis, harus ada tindak lanjut dari pemerintah kabupaten dan kota.
Ia berharap setelah ia turun ke posyandu di beberapa daerah, harus dapat di lanjutkan oleh pemerintah setempat. Terutama dalam memasifkan edukasi gizi yang tepat dengan menyasar langsung para ibu-ibu.
Dalam kesempatan tersebut Pj Gubernur Harisson turut didampingi Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalbar Windy Prihastari. Lalu Direktur Utama Bank Kalbar Rokidi serta pejabat lainnya.
Pada momentum tersebut Pj Gubernur Harisson juga menyerahkan bantuan 200 paket sembako dari CSR Bank Kalbar. 200 paket bantuan bahan pangan yang berisikan beras premium, gula pasir, minyak goreng premium dan susu. Serta berbagai bantuan lainnya yang menyasar langsung masyarakat.